Ragam Kontroversi BPIP: Lomba Hormat Bendera hingga Konser

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Agu 2021 20:05 WIB
Sebelum kasus hukum menghormat ke bendera berdasarkan Islam, BPIP berulangkali diterpa kontroversi, termasuk soal dikotomi agama dan Pancasila.
Ilustrasi menghormat kepada bendera. BPIP menggelar lomba hormat bendera dalam Islam yang menuai kontroversi. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Koz/Spt/14.)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menjadi sorotan masyarakat. Yang terbaru adalah lomba penulisan artikel dengan mengangkat dua tema, yakni 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.

Alih-alih menarik simpati, tema penulisan artikel itu menuai kritik dan bahkan dorongan pembubaran lembaga dari sejumlah tokoh.

Sebetulnya, ini bukan pertama kali BPIP menuai kontroversi. Setidaknya, ada empat kontroversi BPIP berdasarkan catatan CNNIndonesia.com dalam setahun terakhir. Berikut daftarnya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lomba artikel 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam'

Untuk memperingati HUT RI ke 76, BPIP mengadakan lomba menulis artikel dengan dua tema, yakni Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.

Lomba ini memicu polemik dari berbagai kalangan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik lomba tersebut. Dia menilai tema yang diangkat menunjukkan kegagalan BPIP dalam memahami Islam dan Pancasila

"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila," kata Fadli dalam akun twitter @fadlizon.

revitalisasi dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPIP).

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas pun mendorong pembubaran lambaga yang sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPIP) itu.

Sementara, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud menganggap biasa lomba penulisan artikel BPIP itu tanpa tendensi tertentu karena disesuaikan dengan Hari Santri dan menjelang 17 Agustus.

Ucapan Kepala BPIP soal agama musuh Pancasila

Februari 2020, Kepala BPIP Yudian Wahyudi pernah menyampaikan pernyataan yang membenturkan agama dengan Pancasila. Bahwa, ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Yudian.

Ucapan itu sontak memicu kritik dari masyarakat. Pernyataan tersebut memancing perbincangan di Twitter. Netizen meramaikan perbincangan soal Pancasila dan mempopulerkan tagar #BubarkanBPIP.

Tak hanya itu, sejumlah organisasi mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU, hingga sejumlah politikus, mempertanyakan pernyataan tersebut.

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid juga menganggap pernyataan Ketua BPIP radikal dan historis. Sebab, Bung Karno dan Presiden Suharto saja tidak menjadikan agama musuh Pancasila.

Imbas dari kejadian itu, Yudian memilih berhenti menyampaikan pernyataan kepada media massa selama kurang lebih setahun. Gantinya, ia menunjuk juru bicara.

Pelanggaran Prokes dan Wacana Pejabat Militer

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER