Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah kepala daerah bersiap dan bahkan sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di daerah dengan risiko Covid-19 tak tinggi. Meski demikian, tetap ada pilihan bagi orang tua dalam hal bentuk belajar bagi anaknya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengklaim sekolah-sekolah di Solo sudah siap menggelar PTM menyusul status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayahnya yang turun dari level 4 ke level 3.
Hal itu berdasarkan pertemuan antara Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo dan kepala-kepala sekolah, Selasa (31/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya kami siap untuk PTM," kata Gibran, "Yang jelas izin dari orang tua murid. Itu yang paling penting".
Tak banyak persiapan yang harus dilakukan. Pasalnya, sedikitnya 24 SMP negeri dan swasta di Solo sudah menggelar simulasi PTM pada pertengahan Maret.
Jumlah tersebut terus bertambah hingga mencapai puluhan SD dan SMP di Solo. Sedianya, simulasi tersebut dilanjutkan dengan PTM penuh pada bulan April. Namun jadwal tersebut mundur karena kasus Covid-19 di Solo kembali meningkat.
Bahkan simulasi terpaksa dihentikan setelah Pemerintah Pusat menetapkan PPKM Level 4 di Solo pada bulan Juli. Meski demikian, Gibran mengatakan sekolah tidak harus mengulang simulasi jika sudah siap menggelar PTM.
"Kalau sudah siap PTM ya tidak usah simulasi lagi. Kelamaan," katanya.
Kepala Disdik Solo, Etty Retnowati menambahkan, hingga saat ini sudah ada 55 SMP dan 16 SD yang mengadakan simulasi PTM. Ia mengatakan sekolah yang sudah siap bisa mengadakan PTM mulai pekan pertama September.
"Tadi sudah kami sampaikan ke kepala sekolah, yang minggu ini sudah siap, bisa langsung mulai," katanya.
Sebelumnya, Gibran menekankan Kota Solo belum siap mengadakan PTM karena masih rendahnya tingkat vaksinasi anak usia sekolah. Menanggapi hal itu, Etty mengatakan vaksinasi pelajar tak lagi menjadi syarat PTM.
"Justru sekolah yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksin harus memberi opsi PTM kepada orang tua," katanya.
Senada, Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto alias Danny berharap PTM di seluruh sekolah di wilayahnya dapat dibuka kembali seiring gencarnya program vaksinasi Covid-19 pelajar.
Ia menyebutkan Pemkot Makassar menargetkan sekitar 1.000 pelajar tiap harinya mendapatkan suntikan vaksin.
"Meski vaksin bukan jaminan dibukanya sekolah tapi vaksin dapat menjaga diri dari paparan virus. Kita ikhtiar saja semoga masa sulit ini bisa di lewati," kata Wali Kota Makassar saat mengunjungi vaksinasi di SMP Negeri 24 Makassar, Selasa (31/8).
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Makassar, Amaliah Malik mengatakan pihaknya telah mempersiapkan sekolah-sekolah untuk menggelar kembali PTM secara terbatas.
"Kalau Makassar [kasus harian] sudah menurun. Kan surat edaran pak wali untuk pembelajaran daring itu kan sampai 6 September. Jadi harapan beliau melihat kecenderungan kasus Covid menurun, kalau kasusnya dibawa 100, itu kita berada di zona kuning dan itu sudah bisa lakukan PTM secara terbatas," kata Sekdis Pendidikan Makassar kepada CNNIndonesia.com.
"Pada prinsipnya kita sudah siap. Untuk para siswa yang tervaksinasi saat ini sudah mencapai 20 persen dari jumlah siswa sekitar 100 ribu lebih. Kalau tenaga pendidik kita sudah 100 persen tervaksinasi," ungkapnya.
Sementara, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, melalui Instruksi Gubernur nomor 188.54/39/INST/2021 tentang PTM Terbatas di masa pandemi Covid-19, mengizinkan 31 kabupaten/kota yang masuk dalam PPKM Level 3 dan Level 2 untuk menggelar PTM terbatas.
Namun, pihaknya belum mengizinkan Kota Medan dan Kota Pematangsiantar karena masuk kriteria PPKM Level 4.
"Pelaksanaan paling cepat 1 September 2021, namun bupati/wali kota agar mengatur kesiapan daerah masing-masing. Setelah dibuka dilaporkan pada instansi yang berwenang dan selanjutnya akan dilaporkan pada Menteri Pendidikan secara bertahap, baik dari PAUD hingga ke SMK," ucap Edy, Senin (30/8).
Dalam Ingub tersebut, orang tua/wali peserta didik dapat memilih PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh bagi anaknya. Pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Bila pada hasil pengawasan ditemukan kasus konfirmasi Covid-19, wajib ditangani dan dapat mengehentikan PTM Terbatas.
Terpisah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memperbolehkan PTM terbatas awal September bagi daerah dengan PPKM level 2 yakni Kabupaten Tasikmalaya, Majalengka, Subang, dan Garut.
"Tatap muka sekolah di empat wilayah sudah bisa penuh dilakukan khususnya di PPKM level 2 di awal September ini. Tentu dengan prokes yang ketat," ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Bandung, Senin (30/8).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan 696 ribu siswa di 2.536 sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB di wilayahnya mulai menggelar PTM terbatas, per Senin (30/8).
PTM terbatas ini digelar di 20 kabupaten/kota di Jatim masuk dalam kualifikasi PPKM Level 1, 2 dan 3. Sedangkan, di wilayah dengan level 4, sekolah masih diadakan secara daring.
"Kami akan evaluasi kembali," ucapnya.
Dari Jakarta, Dinas Pendidikan DKI mengklaim hari pertama PTM terbatas, Senin (30/8), berjalan lancar dengan pengawasan aparat terhadap 610 sekolah.
"Satpop PP ada, Babinsa ada, Pak lurah juga mantau. Jadi, stakeholder kita hadir untuk memastikan PTM terbatas ini berjalan dengan baik," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja, Senin (29/8).