Aspek krusial lain yang patut jadi perhatian dalam duel Persija vs Persib adalah atensi suporter kedua tim. Baik The Jakmania dan Bobotoh bisa dipastikan begitu antusias menyambut laga klasik ini.
Hal ini pula yang harus diantisipasi oleh semua elemen yang terlibat jelang final leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (22/4). Himbauan untuk mendukung dari rumah harus bisa dipastikan tetap berjalan seperti yang sudah terjadi sejak fase grup.
Benteng untuk menjaga hal ini tentu bermula dari dalam diri suporter itu sendiri. Kesadaran itu harus ada dalam diri mereka, baru berlanjut ke pemimpin kelompok suporter, hingga ujungnya kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesadaran untuk tidak melanggar protokol kesehatan harus dijalankan. Artinya sebesar atau sesengit apapun pertandingannya, seluruh pihak harus mengingat kepentingan yang lebih besar.
Oleh karena itu, penting buat setiap kelompok suporter untuk memastikan pesan itu sampai ke akar rumput. Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang dirugikan dari apa yang terjadi di luar lapangan.
![]() |
The Jakmania harus memiliki kesadaran untuk memberikan dukungan dari rumah. Begitu pula dengan bobotoh yang tak perlu membuat kerumunan, apalagi mencari cara untuk bisa dekat dengan venue pertandingan.
Dukungan tetap bisa maksimal diberikan meski tidak melontarkan yel-yel di tribune stadion. Cara itu saat ini jadi yang terbaik bisa dilakukan suporter untuk ikut berperan di tengah pandemi Covid-19.
Terlebih, turnamen pramusim Piala Menpora 2021 ini jadi tolok ukur buat pihak kepolisian. Pelanggaran sekecil apapun dari protokol pencegahan Covid-19 akan berpengaruh pada terbit atau tidaknya izin keramaian dari pihak kepolisian.
Jika itu sampai terjadi maka bakal ada banyak pihak akan dirugikan. Suporter tidak bisa mendukung tim yang mereka cintai, para pedagang kecil ikut terkena dampak, dan tentu saja para pesepak bola yang akan bermasalah dari segi pendapatan apabila kompetisi kembali vakum dalam waktu yang lama.
(jal)