Pelatih nasional atletik nomor sprint Eni Nuraeni angkat bicara soal Lalu Muhammad Zohri yang masuk dalam daftar 30 under 30 Asia yang dirilis oleh Forbes.
Lalu Zohri masuk dalam daftar kategori entertainment and sports Asia sebagai satu-satunya atlet asal Indonesia. Ia juga masuk dalam special category jajaran atlet termuda di antara daftar 30 under 30 Forbes di berbagai macam kategori.
"Ini penghargaan buat Zohri. Mungkin orang luar tidak menyangka olahragawan, terutama nomor atletik kan memang sangat tidak mungkin dibanding badminton masuk Forbes. Nomor lari tidak diperhitungkan. Jadi ini suatu kebanggaan tersendiri buat saya, buat Zohri, buat PASI juga buat Indonesia," kata Eni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan dari Forbes buat Lalu Zohri juga sekaligus menandakan bahwa ekspektasi masyarakat dunia cukup besar. Itu dibuktikan lewat perhatian yang diberikan kepada Zohri.
Di sisi lain, penghargaan itu juga menjadi sesuatu beban yang berat buat Zohri dan tim atletik Indonesia untuk bisa membuktikan hasil dan prestasi terbaik di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
![]() |
"Ini suatu yang agak berat, jadi beban buat kami karena dia [Lalu Zohri] sempat cedera. Tapi sampai saat ini kami tetap berusaha yang terbaik. Dia sudah mulai latihan-latihan dan hasilnya cukup bagus," ujarnya.
Dari pengamatan dan penilaian Eni Nuraeni, kondisi dan performa Lalu Zohri sudah hampir mencapai 90 persen. Proses recovery yang dijalani Zohri dianggap cukup bagus sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan bisa lebih cepat.
"Menurut dokternya, pemulihan Zohri dua minggu lebih cepat dari orang-orang dengan cedera meniskus (lutut) yang sama."
"Sejauh ini memang belum ada tes untuk 100 meter. Tapi dia baru lari 60 meter dan hasilnya cukup baik, 6,60 detik. Untuk daya tahan yang masih kurang meskipun belum di tes. Tapi dari hasil latihan sudah bagus," jelas Eni.
Lalu Zohri mengawali kariernyq dengan menunjukkan prestasi fenomenal di nomor lari yang dianggap paling bergengsi di dunia saat tampil di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018. Ia berhasil jadi orang Indonesia pertama yang memenangkan medali emas di nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Junior.
Setelah melejit di Kejuaraan Dunia Junior, Lalu Zohri juga berperan serta dalam keberhasilan Indonesia meraih perak di nomor estafet 4x100 meter di Asian Games. Ia kemudian juga berhasil merebut medali perak di Kejuaraan Asia di Doha pada 2019.
![]() |
Lalu Zohri membukukan catatan waktu 10,13 detik sekaligus mematahkan rekor milik Suryo Agung yang ada di angka 10,17 detik. Lalu Zohri berhasil mengantongi tiket untuk berlaga di Olimpiade Tokyo setelah ia finis di posisi ketiga pada Golden Grand Prix di Osaka pada 2019 lalu usai mempertajam catatan waktunya menjadi 10,03 detik.
(ttf/ptr)