PODIUM HIJAB

Kulsoom Abdullah, Perombak Sejarah Hijab di Angkat Besi

CNN Indonesia
Senin, 26 Apr 2021 16:00 WIB
Lifter berdarah Pakistan-Amerika Serikat, Kulsoom Abdullah jadi pencetus penggunaan hijab di dunia angkat besi.
(Tangkapan layar instagram @kbak76)

Sebagai seorang atlet, Kulsoom Abdullah terbilang sangat terlambat dalam menggeluti dunia angkat besi. Kulsoom mulai mendalami dunia angkat beban ini ketika dewasa, tepatnya di awal usia 20-an.

Hal tersebut terjadi lantaran semasa kecil Kulsoom kurang mendapat contoh dan minimnya fasilitas olahraga. Selain itu, orang tuanya juga berasal dari daerah yang sangat konservatif di Pakistan.

"Ketika masih kecil, saya tidak tahu apa itu angkat besi. [Saya] tidak memiliki panutan atau pikiran, saya bisa menjadi atlet, saya tidak pernah berambisi di olahraga," ucap Kulsoom dikutip dari Metro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tertarik pada angkat besi di kemudian hari, ketika saya masih di sekolah Pascasarjana," tutur Kulsoom menambahkan.

Ketika itu, dia bertemu dengan teman kuliahnya yang berasal dari Jerman yang mengajaknya mengikuti kelas taekwondo. Instruktur di kelas taekwondo itu tidak mempersoalkan Kulsoom yang mengenakan jilbab.

Di taekwondo, Kulsoom bisa memiliki sabuk hitam. Dia menyukai olahraga yang berasal dari Korea Selatan itu karena bisa menghilangkan stres.

Setelah mahir di taekwondo, Kulsoom ingin mencari pengalaman baru di olahraga yang bisa lebih meningkatkan daya tahan dan kekuatannya.

Dalam pencariannya itu, Kulsoom kesulitan menemukan referensi serta rekan sesama wanita yang menggeluti latihan kekuatan. Akhirnya, Kulsoom belajar latihan kekuatan tersebut secara otodidak.

Kulsoom merasakan tantangan yang berbeda ketika menyeimbangkan olahraga dengan pendidikannya semasa mengejar gelar PhD atau doktor di Institut Teknologi Georgia. Usai menyelesaikan PhD itu Kulsoom menemukan angkat besi.

"Saya pikir, ini [angkat besi] akan jadi tantangan yang menarik, karena memiliki elemen waktu dan kecepatan yang berbeda," tutur Kulsoom.

"Saya menemukan pusat kebugaran CrossFit dan ada pelatih angkat besi Olimpiade yang mengajari saya. Lalu mereka terus berusaha meyakinkan saya berkompetisi di tingkat lokal. Akhirnya setelah dua tahun, saya setuju dan tampil di kompetisi pertama saya," ujar Kulsoom melanjutkan.

Di kalangan komunitas Muslim, angkat besi merupakan olahraga yang tidak lazim. Tetapi keluarganya mendukung kegiatannya itu dan mendorongnya mengikuti kejuaraan.

"[Di pusat kebugaran] saya biasa ditanya, apakah saya kepanasan karena pakai jilbab. Jawabannya iya, biasanya saat musim panas, dan tidak ada AC, tapi di musim dingin saya baik-baik saja," kata Kulsoom.

[Gambas:Instagram]

Bagi Kulsoom Abdullah, bisa membuat perubahan di dunia angkat besi merupakan hal yang tidak disengaja. Kulsoom hanya mengikuti arus. Pelarangan jilbab dalam angkat besi ketika itu dianggapnya sebagai masalah yang perlu diselesaikan.

"Rasanya saya tidak benar-benar melakukan sesuatu yang luar biasa, karena saya hanya mencoba dapat melakukan sesuatu yang saya minati, tentunya tidak mengkompromikan nilai-nilai dan keyakinan saya."

"Masih sulit untuk percaya bahwa saya telah melakukan sesuatu yang mempengaruhi banyak wanita lain di seluruh dunia," ucap Kulsoom.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Meski tidak lagi menjadi atlet angkat besi profesional, namun Kulsoom masih menekuni olahraga tersebut dan juga taekwondo dalam kesehariannya. Hal itu terlihat dari rutinnya unggahan Kulsoom melalui Instagram miliknya.

"Saat ini, bekerja di industri lebih fleksibel daripada di kampus, jadi saya menganggap angkat beban sebagai bagian dari rutinitas saya menjaga diri sendiri," Kulsoom menjelaskan.

Tidak banyak pencapaian yang diraih Kulsoom Abdullah di angkat besi. Akan tetapi, Kulsoom akan selalu dikenang sebagai pemenang sejati, terutama bagi lifter wanita Muslim, karena mengubah sejarah angkat besi selamanya.

Kemenangan Kulsoom dengan mengubah peraturan di IWF membuka peluang bagi atlet wanita Muslim lainnya yang ingin mencoba angkat besi.

"Islam sering disalahartikan di media, tapi apa yang hebat dalam kasus saya adalah, itu membantu saya membuat perubahan," tutur Kulsoom.

(sry/ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER