Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen
Gojek mengimbau mitra pengemudinya urung menggelar aksi demonstrasi pada hari pembukaan Asian Games, 18 Agustus mendatang. Tuntutan agar pemerintah belum membuat payung hukum
ojek online dan batasan tarif minimal untuk setiap perjalanan.
Chief Operation Officer Gojek, Hans Patuwo mengatakan pihaknya menggandeng Promogo agar pengemudi memanfaatkan kendaraannya sebagai medium iklan. Inisiatif ini disebut Hans sebagai upaya agar pengemudi mengurungkan niat untuk demonstrasi.
"Saat ini pemasangan iklan produk-produk Promogo telah melibatkan lebih dari lima ribu mitra. Kami menargetkan pada akhir tahun ada 100 ribu mitra yang bisa mendapatkan pemasukkan tambahan lewat iklan," ujar Hans di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (26/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hans mengatakan kerjasama ini memberi kesempatan bagi pengemudi mendapatkan pemasukan tambahan hingga Rp1 juta untuk Goride dan Rp2 juta untuk Gocar. Kendaraan akan menjadi medium iklan berjalan lewat pemasangan stiket dan LED di bagian belakang kendaraan.
Dalam kesempatan yang sama Chief Corporate Affair Gojek Nila Marita mengatakan selain menggandeng Promogo, pihaknya juga mengusung program Swadaya demi menekan pengeluaran pengemudi. Program tersebut merupakan buah kerja sama dengan Telkomsel untuk pembelian paket data internet 15 GB seharga Rp75 ribu.
Nila mengklaim saat ini sudah ada 1 juta mitra yang memanfaatkan program tersebut. Ke depannya, Gojek berencana menambah kerja sama lain dengan pemerintah dan swasta.
"Ada tiga fokus utama program Swadaya meringankan pengeluaran mitra sehari-haru, memberikan akses ke program asuransi dengan harga premi terjangkau khusus untuk mitra, dan berbagai program pengaturan keuangan masa depan mitra, salah satunya rencana umroh," ucap Nila.
(evn)