Andhika Putra Sudarman atau kerap dipanggil Andhika Sudarman, kelahiran Tanjung Pinang dengan usia 27 tahun, adalah seorang putra bangsa yang berhasil menjadi orang Indonesia pertama dalam sejarah yang terpilih sebagai pembicara dalam pidato wisuda Harvard Law School.
Andhika seorang pemuda yang menjadi satu-satunya lulusan dari Indonesia tahun ini di almamater mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Sekarang, Andhika Sudarman aktif dalam pengembangan startup miliknya, Sejutacita.id, pada tahun 2020.
Seiring dengan prestasinya, Sejutacita.id merupakan platform untuk menyediakan pendidikan inklusif, wadah untuk terinspirasi dan menginspirasi, dan juga mengintegrasikan layanan pendidikan lainnya yang masih sporadis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kedepannya, Andhika berharap Sejutacita.id dapat menginspirasi generasi muda bahwa pendidikan bisa mengubah mimpi, menjadi pijakan paling kokoh untuk meniti tangga-tangga mimpi, dan sarana untuk bermetamorfosa menjadi versi terbaik diri.
Farid Naufal Aslam dengan usia 26 tahun saat ini telah menjabat sebagai CEO & Co-Founder Aruna (aruna.id). Berawal dari memenangkan kompetisi ide bisnis saat menjalani semester-semester terakhir di Telkom University, Farid dan kedua pendiri Aruna lainnya, Indraka dan Utari, telah menuturkan biaya awalnya dari biaya sendiri.
Saat ini, mereka sudah mendapatkan dana dari beberapa investor untuk mematangkan business plan Aruna. Aruna menjadikan laut sebagai mata pencaharian yang lebih baik bagi semua, dengan memberdayakan nelayan lokal melalui platform yang memfasilitasi perdagangan yang adil dengan pelanggan mereka.
Saat ini, Aruna telah beroperasi di seluruh Indonesia, dari Sumatera hingga Papua, dengan memberdayakan lebih dari 15.000+ mitra nelayan di 31 titik dan membuka lebih banyak lapangan kerja di desa pesisir.
Hasil dari Aruna telah mendorong Farid untuk menjadi salah satu dari Forbes 30 under 30 Asia Class of 2020, bersama dengan Indraka dan Utari sebagai pendiri Aruna.
Alamanda Shantika merupakan seorang Founder dan Presiden Direktur Binar Academy. Perempuan berusia 32 tahun ini merupakan mantan Vice President of Product di Go-Jek, sebelum ia merintis sekolah coding Binar Academy dengan konsep akademi tempat anak-anak bisa belajar tentang coding secara gratis.
Wanita lulusan Binus ini sudah memakai teknik coding sejak usianya 14 tahun. Pada saat itu, Ia sering membuat situs blog miliknya menggunakan teknik coding, dimana hal tersebut digunakan untuk bisa menampilkan warna dan bentuk di blog-nya.
Kepindahan dari Go-Jek telah mendorong Alamanda untuk mewujudkan salah satu mimpinya, yaitu berharap Indonesia untuk go-digital.
Binar Academy adalah sebuah platform yang memfasilitasi perkembangan teknisi teknologi masa depan Indonesia melalui sekolah koding gratis untuk meningkatkan perkembangan programmer di Indonesia.
Setahun beroperasi, Binar Academy telah meluluskan 400 murid, dimana sekitar 70 orang saat ini bekerja di korporasi dan startup yang bekerja sama dengan Binar Academy.
Selain itu, Alamanda juga menganjurkan perempuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka bila tertarik untuk mulai karir di bidang teknologi, meskipun Ia menyadari adanya isu bias gender dalam pengerjaannya.