Mengenal 8 Spesies Tumbuhan Baru RI, Ditemukan Kala Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 20 Apr 2021 18:40 WIB
Ilustrasi tumbuhan Indonesia.
Jakarta, CNN Indonesia --

"Perkawinan" keanekaragaman hayati dan semua teknologi inovasi tersebut dipercaya akan menghasilkan "emas hijau" yang sesungguhnya di masa depan.

Jika isu biosentrisme semakin kencang berembus di Eropa di tengah pandemi, di Indonesia sebagai pemilik "mega biodiversity" di dunia belum banyak "mengawinkan" teknologi mutakhir tersebut dengan keanekaragaman hayati.

Setidaknya terdapat delapan spesies tumbuhan unik dari belantara Indonesia menjadi penemuan baru dua peneliti pada Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sepanjang 2020, atau lebih tepatnya di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu peneliti Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI , Destario Metusala mengatakan spesies-spesies baru tumbuhan unik dari Indonesia itu diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional maupun internasional di sepanjang 2020.

Penemuan delapan spesies tumbuhan baru memang dilakukan di saat dan lokasi yang berbeda. Menurut Destario, tidak semua tumbuhan tersebut mereka yang mengambilnya langsung dari alam, karena ada pula yang merupakan hasil penemuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang kemudian diteliti bersama-sama.

"Tujuh dari delapan spesies tampaknya hanya tersebar di area yang relatif sempit, sehingga diduga lebih rentan terhadap ancaman kepunahan seandainya terjadi degradasi habitat maupun over collecting," katanya mengutip Antara, Senin (19/4).

Delapan spesies tumbuhan baru

1.Bulbophyllum acehen

Sepesies tersebut merupakan tumbuhan anggrek epifit yang tumbuh alami di pegunungan hutan Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Anggrek tersebut memiliki perbungaan tunggal yang bermunculan dari bagian ruas-ruas rhizomnya.

Bunganya berwarna kuning cerah mengkilap berlilin dengan corak halus garis-garis kuning yang lebih pekat. Walaupun ukuran bunganya hanya berkisar 1,7-2 sentimeter (cm), namun memiliki bentuk unik yang mana bagian lateral sepalnya terpilin kuat ke belakang.

Spesies anggrek baru yang hasil penelitiannya sudah terbit di jurnal nasional Biologi Tropis itu, menurut Destario, juga memiliki keunikan pada bagian bibir bunganya yang menekuk tajam ke bawah seperti pengait.

Epithet spesies menggunakan nama Provinsi Aceh sebagai petunjuk bahwa kawasan Aceh memiliki keunikan diversitas anggrek yang tinggi.

2.Dendrobium rubrostriatum

Juga merupakan anggrek epifit yang tumbuh menempel di kulit batang pepohonan. Susunan daunnya berevolusi secara unik membentuk seperti gergaji pipih dengan panjang total hingga mencapai 43 cm.

Sepal petal bunga berwarna dasar krem dengan garis garis memanjang merah keunguan. Spesies baru itu ditemukan di hutan dataran rendah Kalimantan Barat pada ketinggian 200-300 meter (m).

Meskipun demikian, observasi selanjutnya menunjukkan bahwa sebaran spesies baru itu mencapai kawasan Sarawak dan Sabah di Malaysia.

Menurut Destario, penelitian yang publikasinya terbit di jurnal internasional Phytotaxa itu memerlukan waktu panjang hingga enam tahun lamanya demi memperoleh data-data spesies pembanding yang akurat.

3. Nepenthes putaiguneung


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :