Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menerbitkan global bond berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$3,5 miliar. Hasil dari penerbitan surat utang pemerintah tersebut akan digunakan untuk membiayai APBN 2017. Penarikan pembiayaan ini lebih cepat dari tahun fiskal 2017 (prefunding).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengatakan, hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pendanaan untuk tahun anggaran 2017. "Iya, sudah pricing (global bond), Jumat (2/12) dini hari," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/12).
Namun demikian, Robert enggan memaparkan detil penerbitan global bond itu. Ia baru akan merinci setelah proses settlement rampung pada Kamis (8/12) esok. "Setelah settlement akan ada info lebih detil," terang dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Robert memperkirakan, untuk membiayai kebutuhan anggaran tahun depan pemerintah bakal melakukan prefunding sekitar Rp40 triliun.
Tahun lalu, pemerintah juga menerbitkan dua seri Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi dolar AS sebagai bagian dari prefunding APBN tahun ini, yaitu seri RI0126 dan RI0146. Nilai obligasi global yang diterbitkan mencapai US$3,5 miliar.
Sebagai informasi, dalam APBN 2017, pemerintah bakal melelang surat utang sebesar Rp596,8 triliun. Target bruto penerbitan obligasi negara itu sebagian besar untuk menambal defisit fiskal.
Adapun, defisit fiskal diproyeksikan sebesar Rp330,2 triliun atau 2,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Tak cuma itu, pemerintah juga menemuh upaya penerbitan SBN netto sebesar Rp399,9 triliun.
(bir/gen)