Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Asia merayap naik hati-hati pada perdagangan Rabu (14/12) saat dolar AS menguat karena investor merasa yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu tahun.
Indeks saham Australia memimpin penguatan awal dengan keuntungan 0,7 persen dan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menyikut naik 0,2 persen. Indeks Nikkei N225 Jepang pergi ke arah lain, melemah 0,1 persen.
Seperti dilansir dari
Reuters, hasil dari pertemuan kebijakan The Fed akan diumumkan pada pukul 19.00 waktu AS, diikuti oleh konferensi pers Ketua Federal Reserve Janet Yellen setengah jam kemudian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan suku bunga 0,25 persen telah sepenuhnya diperhitungkan, seperti dua kenaikan lagi tahun depan. Setiap petunjuk The Fed mungkin bergerak lebih cepat, dan kemungkinan akan mengirim dolar AS lebih tinggi dan memberi sentimen negatif ke pasar negara berkembang.
Semua mata tertuju pernyataan The Fed terkait perkiraan ekonomi dan bagaimana pembuat kebijakan berpikir kebijakan presiden terpilih Donald Trump akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
"Karena sebagian besar peserta FOMC cenderung menunggu lebih spesifik pada inisiatif kebijakan fiskal Trump sebelum secara resmi mengubah perkiraan mereka, pasar mungkin akan kecewa dengan kurangnya informasi tambahan yang disediakan," kata Michelle Girard, Kepala Ekonom AS RBSM.
"Kami berharap sebagian besar peserta akan terus memandang bahwa 2-3 kenaikan suku bunga sesuai pada 2017." imbuhnya.
(gir)