Jumlah Agen Asuransi Bertambah 6 Persen Sepanjang Tahun Lalu

Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat penetrasi bisnis asuransi jiwa di Indonesia meningkat pada tahun lalu. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat penetrasi penjualan meningkat menjadi 2,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibanding tahun 2015 yang masih berkutat di 2,3 persen.

AAJI menilai, tenaga pemasar atau agen asuransi memainkan peranan kunci dalam meningkatkan penetrasi tersebut.

Berdasarkan data AAJI, jumlah agen asuransi hingga akhir 2016 tumbuh 6 persen menjadi 543.192 orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 512.657 orang. 

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, peningkatan kelayakan tingkat penghasilan agen asuransi terus bertambah setiap tahun. Hal ini membuat semakin banyak masyarakat yang ingin berkarir sebagai agen asuransi.

Pilihan Redaksi Laba Tertekan, Asosiasi Asuransi Tunjuk Perbedaan Pencatatan OJK: Industri Asuransi Jiwa Merugi Karena Salah Investasi Industri Asuransi Jiwa Disebut Merugi, AAJI Sanggah Data OJK

"Menjadi seorang agen asuransi saat ini sudah dianggap sebagai suatu profesi yang sangat layak, di samping itu kebutuhan masyarakat akan asuransi semakin luas. Ini yang menyebabkan agen asuransi ke depannya akan selalu dibutuhkan," ujar Togar di kantor pusat AAJI, Kamis (16/2).

AAJI mencatat, berdasarkan data jumlah agen berlisensi di akhir tahun 2016 jumlah agen dari saluran keagenan berhasil tumbuh 4,8 persen menjadi 493.264 orang. Jumlah agen dari saluran bancassurance tumbuh 7,1 persen menjadi 26.374 orang serta jumlah agen dari saluran alternatif meningkat 34,7 persen menjadi 23.554 orang.

"AAJI dan para anggotanya akan terus berusaha untuk memperluas jangkauan perlindungan asuransi jiwa ke semakin banyak anggota masyarakat dan terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi dengan mengembangkan tenaga pemasar berlisensi," ujar Togar. (gen)