Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan distribusi minyak, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan laba bersih belum diaudit (unaudited) sebesar Rp258 miliar sepanjang kuartal I 2017. Angka ini meningkat tipis 1,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp255 miliar.
Kenaikan laba itu ditopang pendapatan yang melesat 21,52 persen, dari Rp3,57 triliun di kuartal I tahun lalu ke angka Rp4,34 triliun di tahun ini. Pendapatan meningkat seiring menguatnya harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) dan produk kimia akibat harga minyak mentah membaik.
Sebagai informasi, harga minyak mentah sepanjang kuartal I tahun ini berada di angka US$54,12 per barel atau lebih tinggi 57,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$34,36 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur AKR Haryanto Adikoesoemo mengaku gembira dengan perbaikan kondisi harga minyak tersebut. Apalagi, kedua lini usaha tersebut memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan.
Pada kuartal lalu, pendapatan BBM dan kimia dasar masing-masing menyumbang 66 persen dan 24 persen bagi total pendapatan perusahaan. Sehingga, kedua lini usaha itu menyumbang 90 persen dari pendapatan.
"Kami dengan bangga melaporkan hasil keuangan yang kuat pada kuartal I 2017. Stabilisasi harga BBM selama tahun lalu dan permintaan bahan kimia dasar telah meningkat," jelas Haryanto dalam keterangan resmi dikutip Kamis (27/4).
Di sisa sembilan bulan mendatang, ia berjanji akan terus mengendalikan biaya operasional. Pasalnya, perusahaan masih mengalami kenaikan beban operasional sebesar 24,2 persen dari Rp3,1 triliun di tiga bulan pertama tahun 2016 ke angka Rp3,89 triliun di tahun ini.
Selain efisiensi, perusahaan juga akan menggenjot kontribusi dari penjualan BBM non-subsidi. Sebagai langkah awal, perusahaan sebelumnya telah menandatangani kesepakatan joint venture dengan British Petroleum (BP) untuk mengembangkan jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
"Untuk mewujudkan peluang besar di sektor BBM ritel dengan kenaikan permintaan bensin non-subsidi di Indonesia, AKR telah bergabung dengan pemain utama dalam industri minyak yang berskala global, BP, untuk mendirikan jaringan stasiun pengisian BBM ritel di Indonesia dan menawarkan sesuatu yang baru dan lebih baik kepada pelanggan," lanjutnya.