INFO KESEHATAN

4 Ancaman Kesehatan Saat Naik Pesawat dan Cara Mengatasinya

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 16:40 WIB
Selain mempersiapkan segala kebutuhan untuk perjalanan, ada baiknya Anda mempersiapkan risiko kesehatan yang mengintai saat bepergian dengan pesawat.
Ilustrasi (Pixabay/RyanMcGuire)
DVT terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di betis. Kondisi ini terjadi jika melakukan perjalanan panjang dan inaktif, kelamaan tidak aktif bisa menyebabkan pembekuan.

Gumpalan yang lebih kecil akan pecah secara alami, tetapi yang lebih besar mungkin memblokir pembuluh darah, menyebabkan pembengkakan, nyeri dan perubahan warna kulit.

Kondisi ini menjadi fatal jika potongan bekuan darah lolos dan melakukan perjalanan ke paru-paru menyebabkan penyumbatan pembuluh darah paru-paru (PE), otak, atau jantung yang menyebabkan kerusakan parah, bahkan kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persiapan sebelum terbang:

Jika Anda menderita DVT atau PE, baru saja melakukan operasi, sedang hamil atau menjalani terapi hormon, ataupun punya riwayat penyakit berbahaya lainnya, segera konsultasi dengan dokter Anda.

Penerbangan yang jauh dapat membutuhkan obat-obatan pengencer darah seperti heparin, atau alat kompres saat pembengkakan terjadi.

Saat di udara:

Biarkan darah Anda mengalir dengan cara berjalan di lorong kabin. Atau dapat gunakan cara luruskan kaki Anda, lenturkan engsel, tarik ke atas dan rentangkan jari kaki Anda. Kemudian, dorong ke bawah dan lekukkan engsel Anda. Lakukan lima kali.

Saat tiba:

Segera keluar dan berjalanlah. Serta tetap waspada jika Anda merasa tidak sehat, ataupun tarikan napas yang memendek. Tanda efek dari penyakit ini baru muncul beberapa pekan setelah penerbangan.

Hypoxic hypoxia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER