Kokain mempunyai dua bentuk, yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang cenderung tidak berbau dan rasanya pahit.
Nama lain dari kokain kadang disebut koka,
coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Penyalahgunaan kokain dilakukan dengan cara menghirup setumpuk kokain yang dibagi menjadi beberapa bagian yang berbaris lurus di atas permukaan kaca atay benda yang mempunyai permukaan datar. Kokain dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengonsumsi kokain, efek yang dirasakan adalah keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy). Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks. Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi berat badan.
Konsumsi kokain juga sebenarnya bisa mengakibatkan komplikasi pada jantung, paru, ginjal, hati, saluran pencernaan, sistem syaraf otak maupun sistem syaraf lainnya. Gangguan jantung yang terjadi biasanya berupa serangan jantung, gangguan irama jantung, kardiomiopati, dan peradangan otot jantung.
Sementara itu, gangguan saluran pencernaan yang terjadi bisa berupa memperlambat saluran pencernaan dan menutupi selera makan. Lebih jauh lagi bisa terjadi kebocoran saluran cerna, peradangan usus besar dan iskemik usus. Semua efek itu memang tidak terjadi secara langsung, namun terjadi perlahan-lahan, sampai nantinya membawa penggunanya lebih dekat pada kematian.
"Para pecandu bisa mengalami kematian mendadak akibat menggunakan narkoba ini. Selain ini para pencandu kokain ini juga bisa mengalami gangguan seksual dan mengalami gangguan jiwa," ungkap dokter Ari.
Gangguan jiwa yang terjadi antara lain cemas, depresi, paranoid, psikosis. Bahkan, pengguna kokain cenderung untuk melakukan bunuh diri.
Selain itu, penggunaan kokain juga dapat menimbulkan masalah kulit, kejang-kejang, kesulitan bernafas, dan sering mengeluarkan dahak atau lendir. Sementara itu, merokok dengan kokain dapat merusak paru (emfisema).
Selain itu kokain juga dapat memberi efek seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (
cocaine bugs), gangguan penglihatan (
snow light), kebingungan (
confuse), dan bicara seperti menelan (
slurred speech).