Banyak orang yang mengandalkan kopi sebagai stimulan agar dapat berstamina menjalankan aktivitas sepanjang hari. Namun, ternyata kafein yang terkandung di dalam kopi bisa memberikan efek tak baik pada otak.
Ketika mengonsumsi kafein, tubuh akan menyerapnya dengan cepat dan disalurkan ke otak, menurut Medline. Zat tersebut kemudian akan dikeluarkan melalui urine beberapa jam kemudian.
Meskipun tidak terkait dengan kerusakan otak, psikolog Dr Lauren Napolitano dari Bryn Mawr Hospital, Pennsylvania, percaya kafein bisa memberikan dampak yang jelas pada kesehatan mental dasar seseorang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hal nomor satu yang harus dihindari oleh orang dengan masalah kesehatan mental adalah kafein,” kata Napolitano. “Banyak orang minum kafein dalam rangka memerangi gejala depresi (kelesuan, anhedonia), tapi tidak sengaja menceburkan diri ke dalam manic episode atau serangan panik.”
Cobalah untuk mengurangi jumlah kafein yang Anda minum setiap hari. Pada orang yang sudah kecanduan, berhenti mengonsumsi kafein umumnya bisa menimbulkan gejala efek balikan atau sakau, seperti sakit kepala. Tapi kondisi tersebut biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari.
Jika Anda berhasil melaluinya, tubuh cenderung merasa lebih baik tanpa kafein.