Jenis makanan olahan dapat menstimulasi produksi dopamin — neurotransmitter ‘bahagia’ — secara berlebihan. Makanan olahan umumnya mengandung pengawet, zat aditif, pewarna, dan rasa buatan yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku dan fungsi kognitif.
“Makanan olahan dan setiap makanan hiper-alergi dapat merusak kesehatan otak,” kata Brandon Mentore, sports nutritionist, dan functional medicine practitioner, kepada Medical Daily.
“Semakin kimia dan sintetis senyawa dalam makanan, semakin sulit mereka dicerna dan bisa menyebabkan detoksifikasi.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam
Journal of Clinical Investigation, menemukan konsumsi makanan olahan tinggi lemak dapat menyebabkan kerusakan pada hipotalamus pada otak. Daerah tersebut bertanggung jawab untuk mengatur rasa lapar dan haus, serta ritme dan siklus alami tubuh.