Gudeg ini tak ada bedanya dengan gudeg basah pada umumnya. Gudeg buatan Jeffry Sie ini mengambil resep dari rekan kerjanya yang berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Resep yang digunakan pun merupakan resep warisan dari buyut, namun telah diakui kelezatannya di World Street Food Congress di Singapura kemarin.
Yang unik dari gudeg ini adalah proses pembuatannya yang sangat memakan waktu. Kepada CNN Indonesia, Jeffry mengatakan ia membutuhkan setidaknya tiga hari untuk memasak gudeg, sehari untuk memasak telur dan aneka bacem.
"Saya mempertahankan filosofi dalam memasak gudeg, hingga benar-benar gudegnya terasa," kata Jeffry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa yang ditawarkan Gudeg Yu Nap pun terbilang sama dengan gudeg pada umumnya, namun dengan rasa yang tidak terlalu manis dan lebih empuk. Hampir tidak tampak dalam bentuk nangka yang utuh.
Telur dan ayam bacem yang dijaja juga memiliki kemanisan kecap yang pas. Tidak berlebihan, tidak kemanisan, tidak pula kurang rasa, namun memiliki warna yang cukup membuat tangan iseng untuk mencuil.
Gudeg Yu Nap biasa dijual dengan harga kisaran Rp 35 ribu untuk satu porsi dan dapat diperoleh di Jalan Cipta Graha Raya No 1 Gunung Batu, Bandung, Jawa Barat.