Rita mengatakan bahwa sahur adalah penentu kekuatan tubuh menjalani puasa. Dalam menu sahur harus ada empat kelompok bahan makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayuran, dan buah.
"Ingat, enam jam setelah sahur itu ada penurunan glukosa dalam darah. Setelah tidak kuat, akan ada pemecahan glikogen dari hati sekitar 350 gram. Saat itulah tubuh mengambil cadangan lemak sehingga siang hari biasanya sudah lemas," kata Rita.
Jika badan terasa lemas hanya berselang dua hingga tiga jam setelah sahur, berarti ada yang salah dengan cara makan. "Mungkin makan malam porsinya terlalu besar atau terlalu banyak tidur dan istirahat. Setelah sahur, seharusnya biarkan dulu selama dua jam, baru bisa tidur lagi," tutur Rita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan yang biasanya dirasakan selama puasa adalah sembelit. Rita pun membeberkan beberapa alasan hal ini terjadi dengan berkata, "Saat sahur makan porsi besar, tapi enggak mulai dari yang kecil. Bisa juga kurang cairan, kurang serat, kurang gerak."
Selain itu, selama puasa juga sering kali urine lebih kental. Hal ini mungkin terjadi lantaran terlalu banyak mengonsumsi protein saat sahur. "Protein itu mendorong air keluar. Terlalu banyak air keluar, tidak ada yang masuk. Urin jadi kental," kata Rita.