Penelitian terhadap 28 ribu remaja usia SMA di perkotaan yang dipublikasikan awal tahun 2015 dan diterbitkan di Journal of Youth and Adolescence, menemukan bahwa kehilangan tiap jam waktu tidur berhubungan dengan 38 peningkatan perasaan sedih dan tanpa harapan.
Selain itu juga meningkatkan risiko keinginan bunuh diri sampai 58 persen. Remaja yang tidur rata-rata enam jam dalam semalam juga tiga kali lebih mungkin mengidap depresi dalam sebuah penelitian pada 2010.
“Kekurangan waktu tidur dan depresi itu seperti sahabat karib pada remaja,” kata Mahmood Siddique, ahli masalah tidur di Robert Wood Johnson Medical School pada CNN pada 2010. “Bukannya memberikan mereka obat, saya lebih memilih agar mereka mendapat waktu tidur lebih baik.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi ini, intervensi dari orang tua akan memberi banyak perbedaaan. Riset menemukan remaja yang orang tuanya menerapkan jam tidur keluarga, cenderung lebih tahan terhadap depresi dan pikiran untuk bunuh diri.