Efek Mengerikan pada Remaja yang Suka Begadang

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 22:08 WIB
Meski tidur sangat penting dalam perkembangan anak remaja usia belasan tahun, faktanya banyak remaja yang justru punya kesulitan saat tidur malam.
Ilustrasi mengantuk di kelas. (nd3000/Thinkstock)
Penelitian terhadap 28 ribu remaja usia SMA di perkotaan yang dipublikasikan awal tahun 2015 dan diterbitkan di Journal of Youth and Adolescence, menemukan bahwa kehilangan tiap jam waktu tidur berhubungan dengan 38 peningkatan perasaan sedih dan tanpa harapan.

Selain itu juga meningkatkan risiko keinginan bunuh diri sampai 58 persen.  Remaja yang tidur rata-rata enam jam dalam semalam juga tiga kali lebih mungkin mengidap depresi dalam sebuah penelitian pada 2010.

“Kekurangan waktu tidur dan depresi itu seperti sahabat karib pada remaja,” kata Mahmood Siddique, ahli masalah tidur di Robert Wood Johnson Medical School pada CNN pada 2010.  “Bukannya memberikan mereka obat, saya lebih memilih agar mereka mendapat waktu tidur lebih baik.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi ini, intervensi dari orang tua akan memberi banyak perbedaaan. Riset menemukan remaja yang orang tuanya menerapkan jam tidur keluarga, cenderung lebih tahan terhadap depresi dan pikiran untuk bunuh diri.

Masalah belajar dan perilaku.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER