Rata-rata satu dari empat remaja biasa tidur setelah pukul 23.30 malam pada hari sekolah. Mereka ini sebagian besar yang performa di sekolahnya tak cukup baik atau mengalami stres emosional yang cukup besar.
Anak remaja yang lebih muda juga tak luput dari masalah kesehatan jika mengalami kurang tidur. Biasanya mereka akan mengalami masalah kurang perhatian, impulsif atau suka menurutkan kata hati, hiperaktif dan suka melawan.
“Kita tahu bahwa kekurangan tidur bisa membuat remaja jadi mudah emosi dan buruk dalam performa kognitifnya baik dalam mengerjakan tugas atau ujian,” kata Breus.
Kenapa demikian? Karena proses otak yang didukung tidur sangat penting untuk belajar, mengingat dan mengatur emosi. Saat tidur malam hari, otak akan mengulas ulang dan mengonsolidasikan informasi yang didapat sepanjang hari, membuat informasi itu lebih mudah untuk ‘ditarik’ keluar saat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT