KALEIDOSKOP KESEHATAN 2015

Catatan Peristiwa Kesehatan Sepanjang 2015

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2015 15:31 WIB
Sepanjang 2015, terdapat lima peristiwa kesehatan yang menjadi catatan karena menyita perhatian publik. Salah satunya adalah zat klorin pada pembalut.
Ilustrasi dokter. (Thinkstock/KatarzynaBialasiewicz)

Memasuki Desember, sebuah berita menghebohkan dunia maya yaitu kabar seorang remaja bunuh diri karena alergi dengan sinyal yang dihasilkan WiFi. Kabar ini menjadi pembicaraan mengingat banyaknya masyarakat saat ini yang bergantung dengan teknologi internet.

Konon, sang anak yang alergi tersebut mengalami sakit kepala, kelelahan, sulit konsentrasi, dan bermasalah di bagian kandung kemih. Semua gejala tersebut ada ketika ia berada di daerah yang masuk dalam pancaran WiFi. Begitu berada di luar daerah pancaran WiFi, kondisinya membaik.

Kondisi yang dialami anak tersebut dinamakan electro-hypersensitivity syndrome (EHS). Akan tetapi banyak perdebatan mengenai EHS ini. Seorang dosen psikologi dari Inggris mengatakan bahwa sejatinya orang yang mengaku mengalami EHS adalah sakit, namun bukan disebabkan oleh gelombang elektromagnetik seperti yang dituduhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan kesehatan dunia, WHO, sendiri juga menyatakan bahwa seseorang dengan EHS memang mengalami berbagai gejala yang spesifik namun EHS tidak termasuk diagnosis medis.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 dengan melibatkan 1000 orang pengidap EHS, terungkap bahwa WiFi bukanlah penyebab dari EHS. Kondisi lingkungan yang berada di sekitar masing-masing individu diduga sebagai penyebab munculnya EHS ini.

(end/les)

HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER