'Perkawinan' Lezat Singkong dan Seafood di Wakatobi

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 18:24 WIB
Beberapa jenis panganan olahan singkong mudah ditemukan di penjuru Wakatobi, di antaranya disantap dengan paduan hidangan laut.
Beberapa jenis panganan olahan singkong mudah ditemukan di penjuru Wakatobi, di antaranya disantap dengan paduan hidangan laut. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Bila kebanyakan masyarakat Indonesia akrab dengan panganan dari nasi berbungkus daun pisang bernama lontong, maka lapa-lapa bisa disebut lontong versi Wakatobi. Sama seperti soami, lapa-lapa pun terbuat dari singkong.

Selain itu, ada pula yang terbuat dari ubi jalar ungu. Ubi jenis tersebut juga banyak tumbuh di kepulauan karang ini.

CNNIndonesia.com sempat melihat para ibu di Desa Kulati, Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, membuat lapa-lapa. Para ibu memarut ubi ungu dan singkong hingga halus dengan parutan tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah halus, ubi atau singkong ini dicampur dengan kelapa parut. Kemudian adonan campuran itu dimasukkan ke dalam wadah lapa-lapa yang terbuat dari susunan berlapis daun kelapa hingga membentuk wadah silinder.

Setelah itu, lapa-lapa dalam wadah dikukus menggunakan tungku kayu bakar, kurang lebih selama satu jam.

Rasa lapa-lapa cenderung gurih berkat kelapa yang terkandung di dalamnya. Namun untuk tekstur, berbeda tergantung bahan utama yang digunakan. Bila terbuat dari singkong, maka lapa-lapa memiliki tekstur lebih kenyal.

Sedangkan bila menggunakan ubi ungu, selain warnanya yang cantik—ungu dengan bercak putih—teksturnya pun lebih padat namun cukup lembut saat digigit. Fungsi lapa-lapa sama seperti soami, biasanya dikonsumsi bersamaan dengan lauk pauk seperti parende.


HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER