Jakarta, CNN Indonesia --
Asupan vitamin merupakan kunci untuk hidup sehat, baik secara fisik maupun psikis. Ada banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh, termasuk di antaranya vitamin B.
Kehadiran vitamin berperan penting untuk tubuh. Vitamin bekerja untuk menunjang kinerja organ-organ tubuh agar tetap optimal.
Vitamin sendiri secara alami bisa diperoleh dari berbagai makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi. Selain itu, vitamin juga umum hadir dalam bentuk suplemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada banyak vitamin yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah vitamin B yang memiliki peranan penting di dalam tubuh.
Apa Itu Vitamin B?
 Ilustrasi. Vitamin B merupakan kelompok dari delapan nutrisi esensial yang memiliki banyak peran di tubuh. (nonnatthapat/Pixabay) |
Vitamin B merupakan kelompok dari delapan nutrisi esensial yang memiliki banyak peran dalam tubuh. Kesemuanya dikenal dengan sebutan vitamin B kompleks.
Meski vitamin jenis ini saling bekerja sama di dalam tubuh, namun mereka menjalankan fungsi unik masing-masing.
Vitamin ini penting untuk memastikan sel-sel tubuh berfungsi dengan baik. Mengutip Medical News Today, vitamin ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi (metabolisme), membuat sel darah baru, serta menjaga kesehatan sel kulit, sel otak, dan jaringan tubuh lainnya.
Ada delapan jenis vitamin B. Masing-masing memiliki fungsi yang saling berbeda.
Tiamin (vitamin B-1)
- memecah karbohidrat
- menghasilkan asam lemak
- mensintesis hormon tertentu
Riboflavin (vitamin B-2)
- produksi energi
- memecah lemak, obat, dan hormon steroid
- mengubah triptofan menjadi niasin (B-3)
- mengubah B-6 menjadi koenzim yang dibutuhkan tubuh
Niasin (vitamin B-3)
- mengubah energi dalam karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk yang dapat digunakan tubuh
- proses metabolisme
- komunikasi antar-sel
- ekspresi DNA dalam sel
Asam pantotenat (vitamin B-5)
Asam pantotenat diperlukan tubuh untuk membuat koenzim, protein, dan lemak baru.
Vitamin B-6
- metabolisme asam amino
- memecah karbohidrat dan lemak
- perkembangan otak
- menjaga sistem imun
Biotin (vitamin B-7)
- memecah lemak, karbohidrat, dan protein
- komunikasi antar-sel
Folat (vitamin B-9)
- replikasi DNA
- metabolisme vitamin
- metabolisme asam amino
- membantu pembelahan sel
Vitamin B-12
- produksi sel darah merah baru
- sintesis DNA
- menjaga fungsi otak dan saraf
- metabolisme lemak dan protein
Berapa Dosis Harian Vitamin B?
 Ilustrasi. Para ahli kesehatan telah menentukan kebutuhan harian vitamin B kompleks untuk tubuh. (Stocksnap/Krzysztof Puszczynski) |
Para ahli kesehatan merekomendasikan jumlah asupan vitamin yang diperlukan setiap harinya. Masyarakat disarankan untuk mendapatkan asupan vitamin sesuai batas yang ditentukan, tidak lebih dan tidak kurang.
Berikut kebutuhan harian masing-masing jenis vitamin B untuk kelompok anak usia di atas 4 tahun dan dewasa, serta kelompok ibu hamil dan menyusui dalam satuan miligram (mg) dan microgram (mcg).
- tiamin (B-1) : 1,2 mg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 1,4 mg untuk ibu hamil dan menyusui
- riboflavin (B-2): 1,3 mg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 1,6 mg untuk ibu hamil dan menyusui
- niasin (B-3): 16 mg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 18 mg untuk ibu hamil dan menyusui
- asam pantotenat (B-5): 5 mg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 7 mg untuk ibu hamil dan menyusui
- vitamin B-6: 1,7 mg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 2 mg untuk ibu hamil dan menyusui
- biotin (B-7): 30 mcg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 35 mcg untuk ibu hamil dan menyusui
- folat (B-9): 400 mcg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 600 mcg untuk ibu hamil dan menyusui
- vitamin B-12: 2,4 mcg untuk dewasa dan anak >4 tahun; 2,8 mcg untuk ibu hamil dan menyusui
Simak penjelasan mengenai vitamin B lainnya di halaman berikutnya...
Apa Saja Manfaat Vitamin B?
Secara keseluruhan, vitamin B memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis. Sebagai nutrisi penting, vitamin ini memiliki dampak langsung terhadap energi, fungsi otak, dan metabolisme sel di dalam tubuh.
Tak hanya itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi sel darah merah, fungsi otak yang sehat, hingga mendukung fungsi saraf.
Mengutip Healthline, vitamin ini juga sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui. Vitamin membantu perkembangan otak janin serta mengurangi risiko cacat lahir.
Khususnya untuk ibu hamil, vitamin B juga dapat meningkatkan energi, meredakan mual, dan menurunkan risiko preeklamsia.
Sementara pada pria, vitamin B dianggap dapat meningkatkan kadar testosteron, yang secara alami dapat menurun seiring bertambahnya usia. Vitamin ini juga membantu pria dalam membangun otot tubuh.
Selain manfaat secara keseluruhan di atas, masing-masing vitamin B juga memiliki manfaatnya sendiri.
Misalnya saja, mengutip Everyday Health, vitamin B-1 yang dapat mencegah penyakit beri-beri. Penyakit satu ini memengaruhi jantung, sistem pencernaan, dan sistem saraf. Penyakit ini umum disebabkan oleh defisiensi B-1.
Vitamin B, khususnya riboflavin (B-2), juga berperan dalam proses metabolisme dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Asupan riboflavin dapat membantu mencegah penyakit.
Sementara vitamin B-12 berperan penting dalam memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan sel saraf. Banyak orang yang kekurangan B12 mengalami anemia.
Ada pula folat atau vitamin B-9 yang berperan dalam menjaga kesehatan mental, khususnya manajemen suasana hari. Temuan menunjukkan bahwa banyak orang dengan depresi memiliki kadar folat yang rendah dalam darah.
Apa Bahaya Kekurangan Vitamin B?
 Ilustrasi. Kram perut menjadi salah satu tanda defisiensi vitamin B. (iStockphoto/yacobchuk) |
Pada dasarnya, mayoritas orang mendapatkan asupan vitamin B yang cukup. Namun, hal tersebut tak menutup kemungkinan terjadinya defisiensi.
Defisiensi vitamin B umumnya ditandai oleh beberapa gejala berikut:
- ruam
- pecah di sekitar mulut
- kulit bersisik di bibir
- lidah bengkak
- kelelahan
- anemia
- kebingunan
- lekas marah, depresi, atau merasa cemas
- mual
- kram perut
- diare
- sembelit
- mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
Namun, perlu dicatat, gejala-gejala di atas juga bisa menjadi penanda masalah kesehatan lainnya. Selalu konsultasikan pada dokter jika timbul gejala.
Pasalnya, jika tidak ditangani, kekurangan vitamin B justru akan meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan itu di antaranya anemia, masalah pencernaan, masalah kulit, peningkatan risiko infeksi, dan neuropati perifer.
Kekurangan vitamin B-12, secara khusus dapat meningkatkan risiko neuropsikiatri.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan folat (B-9) selama kehamilan juga lebih mungkin mengalami cacat lahir.
Simak penjelasan lainnya mengenai vitamin B di halaman berikutnya...
Apa Saja Sumber Vitamin B?
Vitamin B pada dasarnya tersedia pada banyak makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Cara terbaik untuk mendapat vitamin B adalah dengan pola makan yang seimbang.
Secara menyeluruh, Anda bisa mendapatkan vitamin B dari:
- susu
- keju
- telur
- hati dan ginjal
- daging unggas dan daging merah
- ikan, seperti tuna, makarel, dan salmon
- kerang
- sayuran hijau tua
- sayuran bit dan kentang
- alpukat, jeruk, pisang, semangka
- biji-bijian dan kacang-kacangan
- produk kedelai seperti tahu dan tempe
Selain dari sumber alami, Anda juga bisa mendapatkan vitamin B dari suplemen. Namun, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen vitamin B tanpa resep dokter. Konsultasi dengan dokter akan memberi tahu Anda vitamin B apa yang dibutuhkan.
Bagaimana Efek Samping Kelebihan Vitamin B?
 Ilustrasi. Mual menjadi salah satu gejala yang muncul jika kelebihan asupan vitamin B. (iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz) |
Kasus kelebihan vitamin B yang bersumber dari makanan dan minuman alami jarang ditemukan. Pasalnya, vitamin jenis ini larut dalam air dan tidak disimpan dalam tubuh.
Overdosis sangat mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi suplemen tanpa resep dokter. Berikut gejala kelebihan vitamin B:
- rasa haus berlebih
- masalah kulit
- pandangan kabur
- kram perut
- mual
- muntah
- intensitas buang air kecil meningkat
- diare
- kulit memerah
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami overdosis vitamin B.