Kenali 5 Jenis Radang Sendi dan Cara Mencegah
Hari ini merupakan perayaan World Arthritis Day (WAD) atau Hari Radang Sendi Sedunia. Diinisiasi oleh Arthritis and Rheumatism International (ARI) sejak 1996, perayaan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi radang sendi.
Radang sendi merupakan kondisi peradangan yang berakibat pada rasa nyeri dan kekakuan pada sendi. Kondisi ini kerap ditemukan pada orang usia lanjut tetapi sebenarnya juga bisa dialami berbagai usia.
Radang sendi bukan merupakan nama penyakit. CDC menyebut radang sendi jadi payung untuk lebih dari 100 kondisi yang mempengaruhi sendi, jaringan sekitar sendi dan jaringan ikat lain.
Untuk gejala akan beragam sesuai tipe radang sendi tetapi umumnya gejala meliputi nyeri, kaku, bengkak, kemerahan juga mobilitas sendi berkurang.
Jenis-jenis radang sendi
Meski ada lebih dari 100 kondisi yang berada di bawah payung radang sendi, ada beberapa jenis radang sendi yang umum ditemukan.
1. Osteoarthritis
Osteoarthritis melibatkan kerusakan akibat tulang rawan sendi yang aus. Tulang rawan merupakan lapisan keras dan licin di ujung tulang. Sebagaimana dilansir Mayo Clinic, tulang rawan berfungsi sebagai bantalan dan memungkinkan gerakan sendi yang mulus tanpa gesekan.
Saat tulang rawan aus, terjadi gesekan antar tulang sehingga timbul rasa sakit dan gerakan yang terbatas. Keausan tulang rawan bisa terjadi dalam hitungan tahun. Namun bisa lebih cepat karena cedera sendi atau infeksi.
2. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun dan peradangan. Mengutip laman CDC, RA timbul akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat sehingga timbul peradangan. RA utamanya menyerang persendian, umumnya di tangan, pergelangan tangan dan lutut.
Sendi dengan RA, lapisan sendi akan meradang sehingga jaringan sendi rusak. Kerusakan jaringan akan memicu rasa sakit berkepanjangan atau kronis, masalah keseimbangan dan kelainan bentuk.
3. Ankylosing spondylitis
Saat radang sendi memicu nyeri punggung bawah, kondisi ini disebut ankylosing spondylitis (AS). Orang dengan AS akan mengalami gejala nyeri pinggul dan punggung kaku yang mungkin datang dan pergi. Menurut Cleveland Clinic, seiring berjalannya waktu tulang belakang bisa menyatu dan kaku atau ankilosis.