PEMBUNUHAN WNI

Dua Sisi Kepribadian Pembunuh WNI

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 07:07 WIB
Rurik Jutting punya kepribadian yang berseberangan. Dia bisa menangis menonton film yang mengharukan, dan senang dengan film penuh kekerasan dan darah.
Rurik George Caton Jutting, 29, membunuh dua wanita asal Indonesia di apartemennya. (Reuters/Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku pembunuhan dua wanita Indonesia di Hong Kong, Rurik Jutting, punya dua kepribadian yang saling berseberangan, terlihat dari status yang dia tulis di akun Facebooknya.

Pria kewarganegaraan Inggris ini dalam posting statusnya terlihat menyukai film drama aksi penuh kekerasan, Game of Throne. Di sisi lain, dia bisa menangis menonton film animasi mengharukan, Lego Movie.
   
Film Game of Throne mengisahkan perang antar kerajaan dalam memperebutkan tahta, sementara Lego Movie menceritakan seorang pekerja bangunan bernama Emmet Brickowski yang berupaya menyelamatkan dunianya dari kehancuran.

"11.52 dari film Lego Movie membuat menangis, mengharukan," tulis Jutting dalam akun Facebooknya pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk film Game of Throne yang ditayangkan di HBO, Jutting memuji serial terakhir di musim keempat, saat seorang tokoh bernama Houng memohon kepada Arya untuk membunuhnya demi mengakhiri penderitaan.

"Adegan terbaik musim ini... 'Apakah saya harus memohon padamu...bunuh saya, bunuh saya," tulis Jutting Juni lalu.

Jutting terkenal cukup aktif di media sosial, walaupun menurut kawannya dia tidak terlalu senang bergaul saat kuliah di Cambridge University. Dia juga terlihat sering mengunjungi lokasi demonstrasi di Hong Kong beberapa waktu lalu.

Di akun Facebooknya, Jutting memasang foto besar bertuliskan: "Uang BISA membeli kebahagiaan: Meningkatnya kekayaan di negara-negara Asia membuat warganya lebih bahagia - tapi wanita lebih senang ketimbang pria."

Mantan pialang di Bank Merril Lynch ini terlihat mengalami perubahan sikap dari posting di Facebooknya Senin lalu.

"Melangkah menjauh dari tepian. Beban terangkat; perjalanan baru dimulai. Takut dan penasaran tapi sekaligus gembira. Langkah awal memang yang paling berat," tulisnya.

Jutting juga terkenal hidup bergelimang harta, bekerja di perusahaan bergengsi dan tinggal di apartemen mewah dengan sewa hampir Rp40 juta per bulan.

Dia menjadi tersangka pembunuhan dua wanita asal Indonesia, Seneng Mujiasih dan Sumarti Ningsih pada Sabtu dini hari pekan lalu.

Ningsih ditemukan dalam kondisi terikat tangan dan kaki, dimutilasi dan dimasukan di koper yang di balkon, jasadnya telah membusuk. Sedangkan Mujiasih ditemukan dalam kondisi luka parah akibat tusukan benda tajam di dada, bokong dan lehernya.

Pembunuhan terkuak setelah pelaku sendiri menelpon polisi dan meminta untuk memeriksa apartemennya yang terletak di distrik Wan Chai, tempat gaul warga ekspatriat.

Di jawaban email otomatisnya beberapa waktu lalu, Jutting mengakui sendiri bahwa dia adalah seorang psikopat.

"Saya sedang keluar kantor. Untuk waktu yang tidak terbatas. Untuk keperluan darurat, atau keperluan apapun, silakan hubungi seseorang yang bukan psikopat gila," tulis Jutting.

Pria 29 tahun ini telah mengakui kesalahannya pada pengadilan perdana Senin lalu. Rencananya pengadilan akan dilanjutkan pekan depan tanggal 10 November, sementara rekonstruksi kasus akan digelar pada 7 November.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER