Yang diketahui: Sekitar 11.30 waktu setempat pada Rabu (7/1), satu mobil berhenti di depan kantor Charlie Hebdo di Paris. Dua orang keluar dari mobil itu, mereka mengenakan pakaian hitam dan membawa alat yang mirip seperti senjata otomatis.
Wajah mereka tertutup rapat.
Kedua orang ini bertanya kepada pegawai perawatan lokasi kantor majalah itu, dan melepas tembakan sehingga salah satu pegawai ini tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka masuk ke kantor majalah yang terletak di lantai dua dan langsung menuju ruang redaksi. Para editor Hebdo sedang mengadakan rapat redaksi siang ketika pelaku menerobos masuk.
Tembakan dilepas dan 10 orang tewas, termasuk para editor dan seorang polisi yang bertugas menjaga mereka.
Seorang dokter yang merawat korban yang luka mengatakan kedua penembak secara khusus menanyai nama-nama korban sebelum membunuh mereka.
Dr. Gerald Kierzek mengatakan penembak memisahkan antara pria dan wanita sebelum melepas tembakan. Dia mengatakan tembakan itu bukan tembakan acak, tetapi lebih mirip eksekusi yang tepat sasaran.
Kedua pelaku keluar dari gedung dengan mengendarai mobil bersama tersangka ketiga, dan tiga kali terlibat tembak menembak dengan polisi.
Seorang polisi yang berada di luar gedung tertembak dan dibunuh dari jarak dekat sebelum pelaku kemudian melarikan diri.
Yang tidak diketahui: Para penyelidik masih mencoba merinci insiden di dalam kantor Charlie Hebdo.
Serangan ini tampak sangat terorganisasi, hingga rencana melarikan diri. Belum jelas apakah pelaku mendapat bantuan lain.
Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan pada malam itu aparat melakukan “beberapa penangkapan” terkait penembakan tersebut, tanpa merinci jumlah orang yang ditangkap.