Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi ke Eropa

CNN | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 13:40 WIB
Perang, penindasan dan ekonomi merupakan sedikit dari banyak faktor penyebab warga Afrika dan Timur Tengah mengambil risiko pindah ke Eropa.
Para migran menghadapi risiko besar untuk meninggalkan kekacauan di negara mereka. (Reuters/Hani Amara)
Migran Sudan secara estafet diserahkan ke kelompok penyelundup baru, setelah berhasil menghindari penculikan dari suku-suku di perbatasan.

Bulan lalu, seorang perempuan Eritrea mengatakan kepada badan Pengungsi PBB, UNHCR, bahwa dia membayar US$5000, atau sekitar Rp70 juta untuk mencapai Mediterania.

Arezo Malakooti, direktur peneltian migrasi perusahaan Konsultan Altai dan salah satu penulis studi pola migrasi paling rinci, mengatakan bahwa setengah dari migran yang tiba di Eropa tahun lalu adalah warga Eritrea dan Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malakooti baru-baru ini mengunjungi tujuh negara seperti Libya, Tunisia dan Maroko untuk memperbaharui studinya.

Dia mengatakan “faktor pendorong” lebih besar dari pada “faktor penarik” di Eropa.

Kekacauan dan ketidakstabilan di sebagian besar negara Afrika dan Timur Tengah - ditambah dengan persepsi bahwa pintu Libya selalu terbuka - menyebabkan jumlah migran yang mencoba mencapai Libya meningkat tajam.

“Penindasan yang semakin besar di Eritrea" hanyalah satu faktor, ujar Malakooti - sementara warga negara itu yang sudah berada di kamp-kamp pengungsi di Sudan juga memutuskan untuk pergi ke Mediterania.

Salah satu alasan adalah rute-rute lain, melalui Arab Saudi dan Israel, kini semakin sulit.

Israel menerapkan pendekatan yang lebih keras terhadap calon migran dari Eritrea yang mencoba masuk ke negaranya melalui gurun Sinai, seperti ancaman penjara. Sementara kekacauan di Yaman memutus jalur itu.

Seperti yang dikatakan oleh seorang warga Eritrea kepada jurnal kemanusiaan IRIN tahun lalu: “Orang berangkat ke Israel karena itu adalah satu-satunya jalan, dan kini mereka pergi ke Eropa karena ini juga satu-satunya jalan.”

Warga Somalia, yang sering dipandang sebagai negara terbesar ketiga asal migran yang menuju Mediterania, menghadapi krisis luar biasa di negaranya.

“Kemiskinan; kondisi keamanan yang buruk terus menerus; kekerasan seksual dan pelanggaran hak asasi manusia serius; kekurangan kebutuhan primer seperti makanan, layanan kesehatan, kesejahteraan dan pekerjaan,” menurut RMMS adalah faktor-faktor pendorong.

Migran dari Afrika Barat Meningkat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER