Mantan petinju Manny Pacquiao mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai kandidat presiden Filipina pada hari Minggu (19/9).
Dalam konferensi pers, ia secara resmi menyatakan menerima pencalonan dari salah satu kubu di partai PDP-Laban.
"Ini saatnya yang tertindas menang. Ini saatnya bangsa kita bangkit dari kemiskinan. Ini saatnya kita memiliki pemerintahan yang bersih, dimana setiap sen dolar jatuh ke tangan rakyat Filipina," ucap Pacquiao.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pacquiao disebut akan menjadi mantan atlet yang berkarier di ranah politik dan sukses.
Sebelumnya, ia pernah terpilih menjadi anggota perwakilan rakyat pada 2010. Di tahun 2016, ia kemudian menjadi senator.
Mantan petinju sekaligus politisi itu memiliki nama lengkap Emmanuel Dapidran Pacquiao. Ia lahir 17 Desember 1978 di Kibawe, Provinsi Bokindon, Filipina. Ia besar di general Santos City. Dia kemudian melarikan diri dari rumah, patah hati dan tinggal di jalanan di Manila menjual donat untuk bertahan hidup, demikian dikutip dari Skysport.
Dari rasa putus asa itu, ia menjadi salah satu superstar olahraga terbesar di Amerika. Di dunia tinju, ia memiliki segudang prestasi di kelas berat dalam sejarah dibanding para petinju lain.
Debut perdana sebagai kelas terbang dilakoni saat usianya masih 16 tahun, yakni pada 22 Januari 1995. Aksi dan senyum kekanak-kanakannya membuat Pacquiao menjadi salah satu petinju favorit warga Filipina.
Pada Desember tahun 1998, ia memenangkan gelar besar pertamanya, kelas terbang Dewan Tinju Dunia (WBC), mengalahkan Chatchai Sasakul dari Thailand.
Kebangkitannya dari kemiskinan ke puncak olahraga, membuat Pacquiao menjadi sosok penting di mata publik Filipina.
Para fan senang menyentuh lengan Pacquiao atau mengelapkan jari ke lengan baju yang dikenakan idolanya itu, seolah-olah dia adalah tokoh agama atau patung orang suci yang hidup dan bernafas.
Menurut ketua Top Rank Bob Arum pada 2009, Pacquiao kerap menghabiskan banyak uangnya untuk membantu orang-orang.
"Dan sungguh luar biasa bagaimana orang-orang menanggapinya," tutur Arum.
Ia menjadi idola sekaligus kekuatan pemersatu di Filipina. Popularitasnya tak bisa dipandang sebelah mata, sehingga dukungan komersial, film, acara televisi, CD dan fotonya di Prangko mengalir untuknya.