Sejarah Nobel, Berawal dari Wasiat Penemu Dinamit Asal Swedia

CNN Indonesia
Jumat, 08 Okt 2021 16:44 WIB
Penemu dinamit asal Swedia, Alfred Nobel, sebelum meninggal mewasiatkan semacam penghargaan bagi sejumlah tokoh penemu dan inspirator dunia.
Patung penemu dinamit Alfred Nobel. (AFP/JONATHAN NACKSTRAND)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hadiah Nobel merupakan penghargaan yang paling bergengsi dalam enam bidang, yakni Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran, Sastra, dan Perdamaian.

Pembiayaannya berasal dari kekayaan Alfred Nobel, seorang penemu dinamit asal Swedia. Ia terus mendapatkan hak paten atas pembuatan bahan peledak temuannya itu.

Mengutip dari laman resmi Nobel Prize, Alfred Bernhard Nobel lahir di Stockholm pada 21 Oktober 1833.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada usia 17, Nobel sudah fasih berbahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Ia juga diceritakan memiliki minat dalam bidang sastra, kimia, dan fisika.

Dahulu, Nobel pernah melakukan perjalanan ke Paris. Di sana, ia bertemu dengan ahli kimia muda Italia Ascanio Sobrero.

Ascanio sendiri adalah penemu menemukan cairan nitrogliserin yang memiliki sifat mudah meledak. Akibat pertemuan ini, Nobel mulai tertarik dengan nitrogliserin.

Dari ketertarikannya ini, Nobel bersama ayahnya, Immanuel Nobel, mulai bereksperimen dalam mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang berguna secara komersial dan teknis.

Immanuel Nobel, ayah Alfred Nobel, adalah seorang insinyur yang membangun jembatan dan bangunan di Stockholm. Akibat pekerjaannya ini, Immanuel Nobel kerap bereksperimen dengan peledakan batuan.

Pada 1837, Immanuel Nobel bersama keluarganya pergi meninggalkan Stockholm untuk memulai hidup baru mereka di Rusia. Ia sukses membuka usaha di St. Petersburg, Rusia. Ia memulai bengkel mekanik yang menyediakan peralatan bagi tentara Rusia.

Immanuel Nobel dikenal dengan temuannya terkait ranjau laut. Ranjau laut rancangannya terdiri dari tong kayu terendam yang diisi bubuk mesiu. Selain ranjau laut, ia menjadi pelopor pembuatan senjata dan perancangan mesin uap.

Pada 1983, Nobel kembali ke Swedia untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Akibat pengembangan ini, saudara Nobel, Emil, dan beberapa orang lainnya tewas. Kecelakaan ini membuat pihak berwenang kala itu melarang penelitian nitrogliserin di Stockholm.

Larangan itu membuat Nobel harus memindahkan eksperimennya ke Danau Mälaren. Pada 1984, Nobel memulai produksi massal nitrogliserin.

Ia juga membuat nitrogliserin menjadi lebih aman digunakan, dengan mengubah cairan itu menjadi pasta yang bisa dibentuk menjadi batangan.

Pada 1867 ia mematenkan pasta bom yang dipadatkan tadi dengan nama dinamit. Kala itu, pasar dinamit tumbuh pesat. Bahkan, Nobel pernah mengekspor bahan peledak nitrogliserin-nya ke wilayah Eropa, Amerika dan Australia.

Siapa penerima pertama penghargaan Nobel? Baca di halaman berikutnya...



Peraih Pertama Hadiah Nobel

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER