Setelah Rusia gagal menguasai Kyiv, mereka mengubah arah serangan dan berfokus menyerang wilayah timur Ukraina.
Kini, Kota Severodonetsk merupakan titik panas pertarungan Rusia-Ukraina. Kota tersebut merupakan satu dari dua kota terakhir di Luhansk, Donbas, yang masih dipegang Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diberitakan Reuters, keberhasilan Kremlin menguasai Kota Severodonetsk dan Lysychansk bakal membuat Rusia berkuasa atas seluruh provinsi Luhansk. Provinsi Luhansk sendiri merupakan satu dari dua provinsi yang berada di Donbas.
Sementara itu, kedua provinsi Donbas ini telah lama mengalami pergolakan.
Luhansk dan Donetsk sama-sama dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Kedua wilayah itu bahkan sempat diakui kemerdekaannya oleh Presiden Vladimir Putin sebelum ia memerintahkan operasi militer di Ukraina.
Lantas, apakah Rusia akan setop invasi Ukraina apabila Rusia kemudian menguasai wilayah Donbas?
Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, kemenangan Rusia atas wilayah Donbas tak akan membuat perang di Ukraina selesai.
"Tidak, karena untuk selesai, Ukraina harus mengakui penyerobotan wilayah tersebut," ujar Suzie saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (14/6).
Suzie juga mengatakan perang hanya akan berakhir jika negara-negara sekutu memaksa Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyerahkan wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.
Namun, hal itu tampaknya sukar terjadi, mengingat beberapa negara Eropa Barat tampak takut mereka bakal diserang juga dengan Ukraina.
Hal tersebut, menurut Suzie, membuat negara Eropa Barat kemungkinan bakal terus membantu Ukraina.