Budi Waseso kemarin Kamis (5/2) resmi menyandang pangkat bintang tiga, mengikuti jabatan yang diembannya sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Kabareskrim adalah jabatan bintang tiga, dan untuk itu kepangkatan Budi Waseso menyesuaikan.
Budi Waseso baru 18 hari menjadi Kabareskrim, menggantikan Komisaris Jenderal Suhardi Alius yang dimutasi ke Lembaga Ketahanan Nasional sebagai Sekretaris Utama. (Baca:
Calon Kapolri dari Angkatan 82-84, Suhardi Alius Terlempar)
Karier Budi Waseso di Kepolisian terbilang cukup cemerlang. Kariernya meningkat sejak menjabat sebagai Widyaiswara Utama Staf Pimpinan Polri pada 2013, berlanjut menjadi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri pada 2014. Hal inilah yang disebut-sebut menjadi alasan kuat terpilihnya Budi Waseso menjadi Kabareskrim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2012, Budi Waseso sempat menjabat sebagai Kapolda Gorontalo. Pada saat itulah Budi mulai dikenal sebagai sosok polisi yang tegas karena berani menindak kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Gorontalo Ruslie Habibie.
Dua tahun sebelumnya, Budi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Pengamanan Internal Mabes Polri pun sempat ramai menjadi bahan pemberitaan karena kasus penangkapan Komisaris Jenderal Susno Duadji di Bandara Soekarno-Hatta terkait perkara korupsi. Susno ditangkap atas campur tangan Budi Waseso.
Budi yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini juga sempat menjabat Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Tengah pada 2009.
Mengemban jabatan baru sebagai Kabareskrim saat ini, Budi Waseso mengatakan akan menjaga dan mengkonsolidasikan jajaran Bareskrim. Pekerjaan rumah yang ditinggalkan pejabat lama dijanjikannya akan diselesaikan. "Saya pasti lanjutkan," kata Budi.