Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Agung Laksono mengklaim telah memenangkan persaingan dengan kubu Aburizal Bakrie dalam hal pengesahan melalui Mahkamah Partai Golongan Karya. Mereka pun berencana untuk menjalankan hasil rekomendasi Munas Jakarta yang salah satunya adalah Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih.
Namun dengan mereka memutuskan keluar dari KMP, bukan berarti Partai Golkar akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang merupakan koalisi pemerintah. Meski begitu, indikasi Golkar akan bergabung dengan KIH tetap muncul ke permukaan karena mereka mengatakan akan mendukung pemerintahan yang sah.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai pemimpin KIH pun menyatakan akan menyambut baik jika memang pada akhirnya Partai Golkar akan bergabung dengan KIH. Namun PDI-P menegaskan tetap tidak akan ikut campur dalam utusan rumah tangga partai lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya PDI-P menghormati dan tidak akan ikut campur dalam urusan parpol lain. Tapi jika konflik internal mereka sudah berakhir dan mereka menyatakan bergabung dengam pemerintahan maka kami akan menyambut dengan baik," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah, di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut Basarah, jika Partai Golkar memutuskan untuk bergabung dengan KIH dan mendukung pemerintah maka partai berlambang pohon beringin tersebut sudah kembali ke "habitatnya". Sebagai catatan, Partai Golkar memang mendapat julukan partai pemerintah lantaran selalu masuk dalam struktur pemerintahan.
Namun baru kali ini Partai Golkar akhirnya keluar dari pemerintah dan bergabung dalam KMP, meskipun Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla merupakan anggota Golkar. "Saya pribadi cukup senang jika Partai Golkar bergabung dengan pemerintah karena hal itu sesuai dengan natur mereka yang selama ini selalu menjadi bagian dari pemerintah," lanjut Basarah.
Wakil Ketua Umum versi Musyawarah Nasional Jakarta, Priyo Budi Santoso mengatakan akan ada perubahan arah koalisi pascakemenangan kubunya di Mahkamah Partai Golkar. Hal yang pertama, menurutnya, adalah menjalankan hasil musyawarah nasional yang merekomendasikan partai beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih.
"Sesuai hasil Munas Jakarta, dalam beberapa waktu ke depan kami akan segera menjalankannya yaitu keluar dari Koalisi Merah Putih," ujar Priyo saat ditemui setelah sidang, Selasa (3/3).
Namun Priyo menegaskan keluarnya Golkar dari KMP bukan berarti mereka akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Ke depannya, Golkar tak akan masuk ke koalisi manapun tapi jelas akan mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
(pit/sip)