Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, membeberkan alasan dirinya yang kerap melontarkan kata-kata kasar. Menurutnya, hal itu adalah bentuk ungkapan dirinya yang merasa muak dengan kondisi kehidupan bermasyarakat di Indonesia saat ini.
"Kalau orang merasa tersinggung, atau merasa tidak suka sama perkataan saya, ya saya minta maaf. Tapi kalau kamu hidup di tengah-tengah masyarakat yang begitu miskin, sementara oknum pejabat nyolong uang gila-gilaan dengan santun, gaya bahasa agamis, kamu muak enggak? Nah, itu ungkapan perasaan saya yang sudah enggak tahan," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (20/3).
Ahok juga mengungkapkan, kemarahan itu juga yang membuat dirinya memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Ahok menceritakan, pada saat dirinya sebagai pengusaha, dia merasa tak mampu jika harus menyumbang 2ribu orang miskin sebesar Rp 500 ribu per bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, saat dirinya duduk di kursi pemerintahan, dia merasa marah dengan pejabat-pejabat yang bermain-main dengan uang negara.
"Makanya jujur aja, saya jadi politisi di tengah kemarahan, kemarahan melihat oknum pejabat yang korup. Santun luar biasa, tapi rakyat begitu miskin," ujarnya.
Seperti diketahui, Ahok memang dikenal memiliki gaya bicara yang keras. Tak jarang dia melontarkan kata-kata yang cukup kasar saat mengkritik anggota dewan.
Atas alasan ini pula, DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk menggulirkan hak angket. Gaya bicara Ahok, oleh dewan, dinilai telah merusak hubungan antar kedua lembaga dan tidak mengindahkan norma serta etika dalam pemerintahan.
(meg)