Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi hingga kini belum menentukan siapa jenderal TNI bintang empat yang akan dia pilih untuk menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada 1 Agustus. DPR RI pun tak mau turut campur soal penunjukan Panglima TNI baru dan menyerahkan semua putusan pada Jokowi. (Baca
Menteri Tedjo: Tiga Kepala Staf TNI Berpeluang Gantikan Moeldoko)
Ketua DPR Setya Novanto memperkirakan Jokowi baru akan menentukan pilihannya soal Panglima TNI setelah proses pernikahan anaknya selesai. Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, akan menggelar prosesi pernikahan pekan depan, 9-11 Juni. (Baca:
Prosesi Nikah Gibran Digelar di Solo dan Jakarta)
"Semua kami (DPR) serahkan pada Presiden, dan Presiden punya jadwal untuk melakukan evaluasi (terkait penunjukan Panglima TNI) yang sepertinya baru dilakukan setelah acara di Solo (pernikahan anaknya). Mudah-mudahan bisa ada titik terang," kata Setnov, panggilan Setya Novanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Golkar itu mengatakan hingga kini belum ada satupun nama calon Panglima TNI yang diserahkan pemerintah ke DPR. Toh, kata Setnov, memilih Panglima TNI merupakan hak prerogatif Jokowi selaku Presiden.
Setya berpendapat rotasi Panglima TNI antara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara merupakan hal tak wajib. “Tidak harus (bergiliran) antara angkatan," kata Setnov.
Yang penting, kriteria Panglima TNI harus cocok dengan kepentingan yang dibutuhkan. “Pada akhirnya akan diseleksi oleh DPR, diterima atau ditolak. Tapi semua mekanisme pemilihannya kami serahkan ke Presiden.” (Baca:
Jokowi Diminta Gunakan UU untuk Cari Pengganti Moeldoko)
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pun menyatakan pengganti Panglima TNI tak harus dari Angkatan Udara. Penunjukan bergantung pada kebutuhan politik pertahanan Presiden Jokowi. (Baca:
Istana Sebut Panglima TNI Pengganti Moeldoko Tak Harus AU)
Jika merujuk pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dalam Pasal 13 disebutkan bahwa jabatan Panglima dapat diemban secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Jenderal Moeldoko yang menjabat Panglima TNI saat ini berasal dari Angkatan Darat. Sebelumnya jabatan itu diemban oleh Laksamana Agus Suhartono dari Angkatan Laut. Maka bila bergantian, pengganti Moeldoko akan berasal dari TNI AU, dan KSAU saat ini merupakan Marsekal Agus Supriatna.
“Yang jelas, calon Panglima TNI pengganti Moeldoko tak lain adalah tiga Kepala Staf Angkatan (AD, AL, AU) yang tengah menjabat sekarang,” ujar Andi Widjajanto.
Baca juga:
Barcelona Juara Liga Champions 2014/2015Ronaldo: Jangan Ganggu Saya (obs)