Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno meyakini tidak akan ada gesekan yang terjadi di antara tiga matra TNI. Hal itu dipastikannya atas dicalonkannya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI.
"Ini enggak akan menyebabkan gesekan. Apapun yang diputuskan oleh pimpinannya akan loyal," ujar Menteri Tedjo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/6). (Baca juga:
Jokowi Tunjuk Bang Yos Jadi Bos Intelijen)
"Saya yakinkan tidak ada polemik yang terjadi di internal TNI," katanya. (Baca juga:
Bentuk Pasukan Elite Gabungan, TNI Bentengi RI dari Teror)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Presiden Jokowi telah mengajukan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada 1 Agustus. Melihat tradisi yang berlaku sebelumnya, posisi Panglima TNI kali ini diprediksi diisi dari Angkatan Udara.
Hal tersebut merujuk pada Pasal 13 ayat 4 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang menerangkan tentang panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Diketahui, Panglima TNI saat ini Jenderal Moeldoko berasal dari Angkatan Darat dipilih untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang berasal dari Angkatan Laut. Kemudian, ada nama Marsekal Djoko Suyanto, perwira Angkatan Udara yang menjabat jadi Panglima TNI.
Kemudian, sejauh ini ada dua nama dari unsur angkatan laut yang pernah menjadi Panglima yakni Laksamana Widodo Adi Sutjipto dan Laksmana Agus Suhartono. Selama ini jabatan TNI kerap didominasi oleh jenderal Angkatan Darat.
(meg)