MUI Bentuk Tim Investigasi, Dukung Perdamaian Tolikara

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 13:47 WIB
Tim investigasi yang terdiri dari ormas dan lembaga Islam itu akan ke Tolikara dalam waktu dekat. Mereka juga akan bertemu Menkopolhukam, Kapolri, dan BIN.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Ketua Umum MUI Din Syamsuddin saat menghadiri acara silaturahmi Kapolri bersama ulama dan dendekiawan muslim di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (13/5). (ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kerusuhan Tolikara yang membuat jemaah salat Id bubar dan menghanguskan sejumlah bangunan di wilayah itu, termasuk musala. (Baca Kapolri: Ada Putus Komunikasi Polres, Gereja, Bupati Tolikara)

Wakil Ketua MUI Ma’ruf Amin mengatakan tim investigasi beranggotakan organisasi masyarakat dan lembaga Islam. “Tim sudah dibentuk, dan dua-tiga hari mendatang akan berangkat ke Tolikara,” kata dia dalam konferensi pers di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).

MUI juga berencana bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Badan Intelijen Negara, Kamis esok (23/7), untuk membahas insiden Tolikara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan sikapnya, MUI menyerukan dijaganya perdamaian di Papua dan meminta umat Islam tak terprovokasi dan menahan diri dari aksi kekerasan. (Baca juga Menko Tedjo: Tolikara Sudah Damai, Hindari Solidaritas Sempit)

“Kami ingin menciptakan damai di Papua dan Indonesia,” ujar Amin.

MUI juga menyesalkan tindak kekerasan di Tolikara yang menyebabkan jatuhnya korban dan terbakarnya kios serta tempat ibadah. MUI meminta kerugian ditanggung pemerintah. (Baca: Pemerintah Biayai Pembangunan Masjid di Tolikara)

"Kami ingin yang terbakar diganti oleh pemerintah, baik kios maupun masjidnya," kata Amin. Masjid yang dimaksud itu ialah musala.

Amin mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah Papua untuk memproses hukum secara objektif, jujur, dan transparan bagi semua pihak yang terlibat, terutama aktor intelektual. (Baca juga Kapolri: Tersangka Kerusuhan Tolikara Empat Orang)

Amin mengimbau agar semua pihak mewaspadai dan mencegah gerakan teror terhadap umat Islam maupun umat agama-agama lain di Indonesia. (Baca juga: Pintu Gereja di Bantul Dibakar, Tetangga Padamkan Api)

Di Tolikara, umat Islam dan Kristen hari ini resmi berdamai. Pendeta Yunus Wenda dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan Ustaz Haji Ali Muktar saling bersalaman dan berpelukan di lapangan Koramil. Pendeta Yunus meminta maaf karena telah menyakiti hati muslim. Dia pun mengemukakan harapan agar seluruh warga Tolikara kembali bersatu seperti dahulu.

Harapan itu diamini oleh Ustaz Ali yang berdoa agar kerusuhan tak terjadi lagi di Tolikara. Ia sepakat untuk membangun kembali kerukunan beragama yang terpelihara baik di Tolikara sebelum pecah insiden pekan lalu. (Baca selengkapnya: Pendeta GIDI dan Imam Masjid Saling Peluk di Tolikara) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER