Pengemudi Uber Gunakan Pistol Mainan untuk Usir Penumpang

Martahan Sohuturan | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2016 15:57 WIB
Polisi memastikan senjata yang digunakan AS untuk mengusir penumpang adalah pistol mainan milik anaknya.
Ilustrasi Uber. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan pistol yang digunakan sopir Uber Car berinisial AS (42) untuk mengancam penumpangnya palsu alias replika.

"(Pistol) itu mainan anaknya, karena tersangka jengkel sama korban dia todongkan pistol mainan itu," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono saat dihubungi Kamis (7/7).

Selain pistol, lencana penyidik kepolisian yang digunakan AS pun dipastikan palsu. Awi menduga lencana itu dibeli tersangka di toko atribut kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS kini masih ditahan di Polsek Gambir sejak kemarin malam. Menurut Awi, tersangka akan dikenakan Pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan dengan ancaman satu tahun penjara.

Penahanan AS bermula dari laporan penumpang bernama Setiawati (25) yang mengaku diturunkan paksa dan diancam dengan menggunakan pistol, beberapa hari sebelumnya.

Setiawati kala itu memesan Uber Car hendak pulang ke tempat kosnya di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Usai memesan, AS datang menggunakan mobil Ford Everest.

Setiawati pun langsung naik ke dalam mobil AS bersama ibunya yang tengah sakit, seorang sekretaris, dan seorang temannya bernama Elsa dari Jalan Alaydrus, Jakarta Pusat sekitar pukul 21.00 WIB.

Menurut penuturan Setiawati, AS saat itu marah di dalam mobil dan meminta mereka semua turun dari mobil. AS enggan mengantar Setiawati ke tempat tujuan dengan alasan jauh dan lalu lintas macet.

Setiawati dan rekannya tidak terima dengan perlakuan AS, terlebih kala itu kondisi ibunya sedang sakit. Perdebatan pun terjadi di dalam mobil.

"Dia bentak-bentak sambil menodongkan pistol bilang, 'saya berhak, enggak bisa, turun semua. Saya yang punya mobil, terserah saya, kalian enggak tahu saya anggota'," ujar Setiawati menirukan ulang ucapan AS kala itu.

Mendapat perlakuan kasar dan ancaman seperti itu, Tia bersama ibu dan rekannya memilih turun dari mobil dan mengeluarkan gembolan barang-barang bawaan.

Menanggapi peristiwa tersebut, pihak Uber mengambil langkah untuk menonaktifkan AS.

"Kami konfirmasikan bahwa pengemudi yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari platform Uber segera setelah kami mengetahui tentang insiden tersebut," ujar Dian Safitri, Head of Communications Uber Indonesia dalam pernyataanya kemarin. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER