WAWANCARA EKSKLUSIF

Apa Kabar Nugraha Besoes, Sekjen 'Abadi' PSSI

CNN Indonesia
Minggu, 18 Apr 2021 09:31 WIB
Menjabat Sekjen PSSI selama 28 tahun, Nugraha Besoes masih mengikuti perkembangan sepak bola setelah satu dekade lengser.
Nugraha Besoes 28 tahun menjabat sebagai Sekjen PSSI. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nugraha Besoes hingga kini tercatat sebagai Sekjen PSSI dengan masa jabatan terlama, yakni 28 tahun. Setelah lengser pada 2011, apa saja kegiatan pria yang akrab disapa Kang Nug tersebut?

Nugraha tercatat menjadi Sekjen PSSI di dua masa jabatan berbeda, yakni 1983-1999 dan 2003-2011. Dengan pengalaman 28 tahun sebagai Sekjen PSSI, Nugraha sering disebut sebagai 'Sekjen Abadi PSSI'.

Setelah satu dekade meninggalkan PSSI, Nugraha mengaku masih mengikuti perkembangan sepak bola nasional. Meski usianya akan genap 80 tahun pada Juli mendatang, Kang Nug tetap menggebu-gebu ketika membicarakan sepak bola.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut hasil wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Nugraha Besoes:

Apa kabarnya Kang Nug? Kalau boleh bertanya sekarang usia Kang Nug berapa?

Sehat. Saya 80 tahun. Saya lahir di Jakarta, 4 Juli 1941.

Lagi sibuk apa Kang Nug?

Saya tidak ke mana-mana. Di rumah saja. Saya juga tidak macam-macam. Memang ada beberapa obat yang harus saya minum, tetapi biasa. Olahraga juga jarang. Paling jalan di halaman rumah.

Kegiatan sehari-hari saat ini seperti apa?

Ya cuma nonton televisi, mengikuti perkembangan olahraga, politik, pemerintahan, ekonomi, sepak bola terutama. Cuma sekarang olahraga harus disaksikan lewat channel berbayar.

Bagaimana Kang Nug melihat PSSI saat ini?

Kalau dibandingkan dengan zaman dulu, susah, karena sekarang kan ada rintangan yang tidak bisa dihindari, pandemi ini. Jadi, bagaimanapun juga harus ada penyesuaian dengan protokol kesehatan. Protokol itu merupakan kebijakan pemerintah, tidak bisa diabaikan.

Plt Sekjen PSSI Yunus NusiNugraha Besoes mengkritik posisi Yunus Nusi sebagai Plt Sekjen PSSI. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Kalau ada kompetisi atau liga, itu hanya penyesuaian protokol kesehatan pemerintah. Bukan kebutuhan kompetisi. Kalau kompetisi kan, ada pemain, ada ofisial, ada wasit, dan ada suporter. Sekarang tidak ada suporter, jadi tidak lengkap elemennya.

Sudah satu tahun PSSI tidak punya Sekjen definitif, Kang Nug melihatnya seperti apa?

Pelaksana tugasnya, Yunus Nusi, apa masih menjadi Exco PSSI? Apakah menjadi Asprov Kalimantan Timur? Kalau masih, tidak boleh, meski pelaksana tugas. Karena namanya Sekjen itu profesional. Kasarnya dapat imbalan. Kalau dia masih pegang Exco itu melanggar statuta. Harusnya dilepas. Dia harus memilih, mau Sekjen apa Exco.

Tapi Ketua Umum PSSI tidak mempermasalahkan, bagaimana menurut Kang Nug?

Ada masalah berarti. Ini melanggar aturan yang berlaku, melanggar statuta. Yang namanya Sekjen itu profesional, dipilih ketua umum, disetujui oleh Exco. Jika Sekjen diambil dari salah satu Exco, ya dia harus mundur. Walaupun cuma jadi Plt. Pak (Mochamad) Iriawan harus cepat memutuskan.

Kang Nug mengikuti Piala Menpora 2021?

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Piala ini kan untuk menggerakkan pertandingan sepak bola agar jalan dengan syarat yang dikehendaki pemerintah. Sejauh ini saya lihat berhasil. Setelah ini harus ada kompetisi. Itu yang dibutuhkan pemain.

Kalau kompetisi tak bisa jalan?

Kalau mau, ya, bikin Piala Indonesia yang meliputi semua kasta kompetisi sepak bola. Boleh itu.

Bagaimana kisah Kang Nug bisa masuk PSSI?

Saya juga kebetulan dari kecil sudah jadi pemain bola. Mula-mula saya ikut klub amatir di Jakarta, PS Setia. Kemudian saya pindah ke Bandung dan masuk PS Uni Bandung. Terus saya dipanggil masuk PSSI junior, tapi karena saya lebih memilih kuliah agak kendor sepak bolanya. Makanya sepak bola ini merupakan hobi saya.

[Gambas:Video CNN]

Dari PSSI Menuju AFC dan FIFA

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER