Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, melakukan konferensi video dengan CEO Vimeo.com Kerry Trainor untuk mendiskusikan penyaringan konten yang mengandung pornografi di situs web berbagi video tersebut, Selasa (11/11).
Pada video konferensi kali ini, Rudiantara mengajak serta pengguna internet dan pelaku industri kreatif untuk ikut berdiskusi dengan Vimeo.
Menurut Rudiantara, pengguna internet dan pekerja kreatif sangat menginginkan Vimeo dapat diakses kembali. Akan tetapi, Rudiantara menginginkan konten pornografi harus tetap disaring agar sejalan dengan budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Platform berbagi video seperti Vimeo ini banyak manfaatnya. Tapi kita harus filter sisi negatifnya," ujar Rudiantara saat dihubungi
CNN Indonesia.Pornografi, menurut Rudiantara, adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar dalam dunia maya. Karena itu, Rudiantara minta pihak Vimeo untuk membuat alat filter untuk konten pornografi di Indonesia. Setelah itu, pemerintah Indonesia akan membuka blokir Vimeo. "Lebih cepat lebih baik. Kita tunggu respons teknis dari Vimeo," ucap Rudiantara.
Dukungan teknis penyaringan itu bisa dilakukan dengan memblokir konten pornografi untuk kawasan Indonesia. Jika pengguna internet Indonesia hendak menonton video yang di dalamnya mengandung unsur pornografi, maka video itu tak bisa diakses atau tidak tersedia untuk pengguna di Indonesia.
Pengelola Vimeo mengizinkan konten ketelanjangan atas dasar seni. Hal ini yang menjadi alasan Menkominfo sebelumnya, Tifatul Sembiring, untuk melakukan blokir sepenuhnya terhadap Vimeo sejak Mei 2014.
Vimeo masuk dalam daftar Trust Positif yang mendata situs-situs internet bermuatan negatif. Perusahaan telekomunikasi dan penyedia jasa internet diwajibkan memblokir situs web yang ada dalam daftar Trust Positif.