Jakarta, CNN Indonesia -- Asisten digital pribadi yang disematkan di perangkat mobile seakan telah menjadi elemen penting, tak terkecuali bagi Samsung. Satu hal menarik, alih-alih mengembangkan teknologi asisten digital berbasis kecerdasan buatan, Samsung memutuskan untuk mengakuisisi startup bernama Viv Labs.
Viv Labs sendiri dirintis oleh para pengembang layanan Siri untuk Apple, dan kini fokus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.
Kabar akuisisi Samsung terhadap Viv Labs pertama kali dilaporkan oleh media
TechCrunch, kemudian
CNBC telah mengkonfirmasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trio di balik Viv Labs adalah Adam Cheyer, Dag Kittlaus, dan Chris Brigham yang secara bertahap keluar dari Apple setelah perusahaan mengakuisisi Siri di 2012. Ketiganya fokus di Viv Labs setelahnya.
Dari
TechCrunch, kini mereka akan berada di bawah naungan Samsung namun Viv Labs akan tetap beroperasi sendiri.
Sayangnya tak ada informasi lebih lanjut mengenai nilai akuisisi Samsung tersebut.
Alasan Samsung pun disebut-sebut karena Viv berjanji akan memberi layanan dengan tingkat kecerdasan tinggi yang mampu dintegrasikan ke berbagai perangkat Samsung.
Hal tersebut tentu saja bertujuan agar Samsung berada di posisi kuat untuk bersaing dengan Siri Apple, Alexa dari Amazon, dan Google Assistant.
"Fokus kami betul-betul perangkat-sentris," ujar CTO Mobile Unit Samsung Injong Rhee kepada situs
Recode.
Sementara Kittlaus yang menjabat sebagai CEO Viv Labs mempublikasikan tulisannya yang menjelaskan bahwa Samsung berkomitmen pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (
artificial intelligence/AI).
"Samsung memasang visinya agar menjadi pemain besar di aspek software dan layanan, khususnya AI. Samsung Pay menjadi salah satu bukti dari platform pembayaran mobile di pasar. Anda akan melihat keseriusan lain dari Samsung. Seperti kami, tujuannya untuk menang," tulisnya.
(hnf/evn)