ANALISIS

Ramai-ramai Incar PLTU Mulut Tambang demi 'Cuan' Mengembang

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 09:45 WIB
Pemerintah membuka peluang bagi pengembang listrik swasta agar bisa menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang. Industri ramai-ramai mengincar.
Pemerintah membuka peluang bagi pengembang listrik swasta agar bisa menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang. Industri ramai-ramai mengincar. (Dok. PT Bukit Asam Tbk)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah secara resmi membuka lebar peluang bagi pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) agar bisa menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) tahun 2017 hingga 2026.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, hal itu sejalan dengan fokus pemerintah yang ingin mengedepankan efisiensi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit yang berujung pada tarif setrum yang lebih murah.

Pasalnya, PLTU Mulut Tambang dibangun di dekat lokasi pertambangan, sehingga bahan baku batu bara bisa diperoleh lebih murah karena ongkos angkutnya bisa ditekan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, PLTU Mulut Tambang bukan satu-satunya sorotan pemerintah di dalam menyediakan tenaga listrik yang lebih murah. Jonan juga menekankan pentingnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang berlokasi di dekat kepala sumur gas (well head).

"Nantinya harus bangun PLTU mine mouth. Kalau tidak mau, ya tidak boleh. Sama seperti tenaga gas. Daerah yang punya gas seperti Sulawesi, Kalimantan, atau Papua, harus bangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) kepala sumur (well head)," jelas Jonan.

Tentu saja, penetapan batu bara sebagai energi primer pun didasari beberapa alasan lain. Salah satu faktor lain adalah cadangan batu bara nasional yang masih memadai.

Hingga akhir tahun 2016, cadangan batu bara terbukti tercatat 28,45 miliar ton dengan potensi sumber daya yang mencapai 128,06 miliar ton, di mana jumlah potensi ini meningkat dari tahun sebelumnya 126,61 miliar ton.

Dengan demikian, PLN pun membuka tambahan proyek baru untuk PLTU Mulut Tambang dan mengubah rencana lelang PLTU biasa menjadi PLTU Mulut Tambang. Tercatat, ada 10 proyek PLTU Mulut Tambang yang merupakan proyek baru atau pun proyek pengalihan yang diharapkan bisa berkontribusi sebesar 2.564 Megawatt (MW) pada tahun 2026 mendatang.

Rinciannya, dua proyek ini berada di Sumatera sedangkan sisa delapan proyek akan bertempat di pulau Kalimantan. Ini sesuai dengan persebaran cadangan batu bara, di mana 97 persen cadangan berada di pulau Kalimantan.

Incaran Industri Tambang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER