Jakarta, CNN Indonesia -- Jika mengira tingkat obesitas tertinggi ada di Amerika Serikat, Anda salah. Gelar 'kehormatan' tersebut jatuh pada negara Meksiko. Namun, jika sepertiga dari orang dewasa di Amerika Serikat saat ini mengalami obesitas kabar itu benar.
Mengapa terdapat perbedaan tingkat kesehatan antara negara-negara di dunia? Sementara itu, dilansir dari laman Health, tingkat obesitas nasional tergantung pada banyak faktor. Itu terkait dengan gaya hidup dan budaya.
Termasuk, makanan apa yang mereka makan, dan bagaimana mereka memakannya. Kabar baiknya, setiap orang bisa meminjam kebiasaan makan sehat dari negara-negara di seluruh dunia. Lalu, tinggalkan praktik makan tidak sehat di tanah air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diingat, kebiasaan ini berasal dari diet tradisional di beberapa negara berikut. Hadirnya globalisasi membuat beberapa makananan dan kebiasaan makan di sebuah negara bermigrasi. Bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Penataan: Makanan Jepang adalah tentang penyajian. Kita sadar akan manfaat sehat makanan laut, yang kaya akan omega-3, dan sayuran. Salah satu kebiasaan makan yang bisa dicuri dari orang-orang Jepang adalah penekanan terhadap penampilan makanan.
Porsi kecil berwarna-warni sayuran musiman menyuguhkan visual menarik dan hidangan sehat. Porsi kecil makanan membantu menjaga kalori tetap terkontrol. Sementara, sayur-mayur berwarna cerah menyediakan asupan berbagai vitamin dan mineral sehat.
Hindari: Ikan dengan kandungan logam berat tinggi. Mercuri, elemen yang menyebabkan kerusakan sistem saraf, sangat umum pada spesies predator seperti tuna, king mackerel, dan ikan todak. Hindari sushi seperti maguro (tuna) dan nama-saba (makarel). Pilihlah sushi yang lebih aman seperti sake (salmon), ebi (udang), dan ika (cumi-cumi) sebagai gantinya.
Sumpit: Makan dengan sumpit dapat membantu Anda makan dengan kecepatan lambat. Pada akhirnya Anda bisa mengurangi jumlah makanan yang dimakan. Penelitian menunjukkan cara makan yang lebih lambat dapat mengurangi asupan kalori.
Satu penelitian di Jepang menemukan, kemungkinan menjadi gemuk dan menderita penyakit kardiovaskular lebih tinggi terjadi pada orang-orang yang makan lebih cepat.
Hindari: MSG. Monosodium glutamat adalah penyebab sejumlah efek kesehatan negatif, termasuk sakit kepala dan mati rasa (untuk orang tertentu). Hindari efek samping buruk dengan menyiapkan makanan Cina di rumah, atau memesan dari restoran yang tidak memakan MSG.
Menyenangkan lidah: Sebuah penelitian menemukan, di kala orang-orang Perancis mengasosiasikan makanan dengan kesenangan, negeri Menara Eiffel tersebut memiliki tingkat obesitas dan kardiovaskular lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat.
Ironisnya, orang-orang Amerika lebih peduli dengan aspek kesehatan makanan, lalu mengurangi kesenangan pada makanan. Jadi, daripada menikmati hidangan penutup sehat seperti yoghurt beku dengan porsi jumbo, makanlah seporsi kecil makanan favorit Anda. Nikmati pengalaman indrawi saat menyantapnya.
Hindari: Kue sehari-hari. Sepotong croissant cokelat, seperti halnya kue kering memiliki banyak mentega lainnya, sarat akan karbohidrat, gula, dan lemak. Tetapkan pilihan pada makanan yang lebih bergizi seperti oatmeal atau yoghurt untuk sehari-hari, simpan kue untuk sesekali makan saja.
Kaya rempah: Masakan India kaya akan rempah-rempah. Tidak cuma menambah lezat cita rasa makanan, rempah memberikan warna yang menarik, serta memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan.
Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan cabai merah dapat menurunkan kolesterol. Sementara itu, bumbu aromatik yang digunakan seperti bawang merah dan bawang putih berfungsi menurunkan kadar lipid dalam darah yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Hindari: Saus krim, tetapi hanya saat Anda membatasi lemak jenuh. Banyak resep makanan India tinggi akan lemak jenuh karena memakai ghee alias mentega dan santan penuh lemak.
Cintai makan siang: Salah satu budaya tradisional Meksiko adalah almuerzo. Saat pesta tengah hari itu makan siang terbesar digelar. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh kurang responsif terhadap insulin di malam hari.
Makan di malam hari bisa menyebabkan kenaikan berat badan, bahkan jika kalori yang masuk sama. Penjelasan sederhana mengapa kita harus mulai menikmati makan siang besar adalah makan siang besar yang bergizi di siang hari membantu mengekang makan berlebihan.
Hindari: Kacang yang kembali digoreng. Kacang layak mendapat julukan sebagai makanan super karena protein, serat, dan vitamin tinggi yang dikandungnya. Namun, menggoreng kacang dalam minyak secara signifikan akan meningkatkan kalori.
Anggur dan makan malam: Minumlah segelas anggur, tapi jangan berlebihan. Berdasarkan penelitian, konsumsi anggur yang moderat, satu gelas per hari, dapat meningkatkan umur panjang dan mengurangi penyakit kardiovaskular. Pastikan menikmati anggur berdampingan dengan makanan. Sebab, minum di luar waktu makan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hindari: Pasta lostsa. Yaitu, pasta berat yang terbukti meningkatkan risiko kardiovaskular dan glukosa darah pda orang-orang Italia.
Makan secara proporsional. Manfaat kesehatan diet Mediterania adalah berita yang sudah lama ada. Meski hidangan Mediterania biasanya mengandung minyak zaitun, keju, dan daging, bahan-bahan berkalori tersebut digunakan dalam moderasi.
Makanan tradisional Mediterania fokus pada banyaknya tanaman, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Mereka menggunakan daging, susu, dan minyak zaitun dalam jumlah kecil. Ikan yang kaya asam lemak omega 3 melengkapi profil bergizi hidangan tradisional ini.
Hindari: Adonan phylo. Walaupun hidangan seperti spanakopita dan baklava mengandung bahan-bahan sehat seperti bayam dan kacang-kacangan, kue mentega tersebut memberikan sedikit karbohidrat olahan. Seporsi hidangan spanakopita berisi lemak jenuh sebanyak cheeseburger daging babi asap.