Jakarta, CNN Indonesia -- Biasanya kalau sudah jadi makanan sisa kemarin, Anda pasti tak akan lagi mau menyentuhnya. Dalam benak Anda, rasa makanan sisa ini pasti sudah tak enak dimakan. Namun berita yang mengejutkan, peneliti justru mengungkapkan hal yang sebaliknya.
Menurut peneliti, makanan sisa kemarin memiliki manfaat kesehatan yang tak terduga. Hal ini bisa terjadi karena adanya reaksi kimia yang terjadi ketika makanan didiamkan semalaman.
Ajaibnya, makanan sisa ini bisa memberikan manfaat ekstra untuk mengecilkan lingkar pinggang sampai kulit bersinar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggan rasanya kalau menyantap nasi yang sudah dingin. Nasi paling enak disantap saat hangat. Nasi dingin yang sudah didiamkan semalaman biasanya diolah menjadi nasi goreng. Jika Anda biasanya melakukan hal ini, maka usahakan untuk tidak melakukannya lagi. Pasalnya, nasi sisa semalam ternyata bisa membuat pinggang Anda tetap langsing.
Pasalnya, nasi sisa ini hanya memiliki kalori 60 persen lebih rendah dibanding nasi yang barui masak. Kalori 100 gram nasi biasanya mencapai 130 kalori, namun di nasi sisa, kalorinya hanya 52 kalori. Namun, menurut American Chemical Society, Anda harus perlu memasaknya dengan benar.
Ketika air mendidih, tambahkan minyak kelapa ke dalam panci air, sekitar tiga persen dari jumlah beras yang dipakai. Setelahnya, masukkan beras ke dalamnya. Jika sudah masak, masukkan nasi ini ke lemari es dan diamkan 12 jam agar kalorinya berkurang.
Cara ini digunakan untuk mengubah dan mengurangi jumlah pati dari dalam beras. Ketika nasi dingin dimakan, pati ini akan berubah menjadi glukosa. Dan oleh tubuh, glukosa diakan diubah jadi lemak jika tak dibakar.
Beda halnya ketika nasi dalam kondisi sudah didinginkan semalaman. Pati akan diolah tubuh menjadi pati resisten. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh tak dapat mencerna pati. Dan ini artinya, nasi dingin tak ikut termasuk dalam penghitungan kalori.
Tambahan minyak kelapa di dalam beras dingin juga membuat nasi jadi lebih rendah kalori. Minyak kelapa juga membuat pati lebih tahan lama di dalam beras dan mengurangi jumlah kalori.
"Minyak mungkin menjadi penghalang untuk air jadi mendidih dan memperlambat pemasakan nasi. Hasilnya, nasi akan menjadi bentuk yang kurang bisa dicerna tubuh," kata Sam Christie, ahli makanan.
"Jika ingin makan nasi dingin, masaklah dalam jumlah kecil dan masukkan ke dalama lemari es untuk mendinginkannya lebih cepat," kata Martin Goldberg, dosen mikrobiologi di Nottingham Trent University. Sup daging biasanya diolah dengan menggunakan tambahan kaldu dari tulang. Kaldu memang menjadi sumber gizi yang besar untuk tubuh. Idealnya saat membuat kaldu, Anda harus menggunakan cuka apel untuk mengeluarkan sari-sarinya.
Dalam banyak resep, Anda disarankan untuk mendidihkan kaldu selama berjam-jam dan mendiamkannya agar kaldu makin pekat dan gurih. "Rekasi kimia kompleks terjadi, dan semakin hancur tulang, molekul protein akan semakin besar," papar Christie.
Mineral dan nutrisi seperti kalsium, magnesium, dan tulang rawan dari tulang pun jadi mudah dicerna. Kaldu pun diperkirakan memiliki manfaat bagi tulang, gigi, sendi, kuku dan rambut.
"Panaskan makanan ini hanya sekali saja, jangan berulang-ulang," ucapnya. Semakin lama keju disimpan maka keju semakin tua dan mudah dicerna. Semakin tua keju maka kadar laktosanya semakin menurun. Akibatnya kandungan laktosa yang bisa menyebabkan perut kembung, sakit perut ini jadi lebih mudah dicerna tubuh.
"Bakteri yang digunakan untuk membuat keju ini akan memroduksi asam laktat. Hal ini membuat protein dalam susu jadi mengental dan dadihnya dibuat keju padat," kata Goldberg. "Setiap laktosa yang tersisa di keju akan dipecah secara bertahap dari waktu ke waktu oleh bakteri, sehingga laktosanya lebih mudah dicerna.
Kari daging adalah makanan yang enak disantap keesokan harinya. Kari daging biasanya akan jadi lebih lembut setelah keesokan harinya. Tak cuma itu, makanan ini jadi lebih mudah dicerna dan mengandung nutrisi lebih banyak karena sudah didiamkan semalaman.
"Ini adalah cara yang baik untuk membuat tekstur daging jadi lebih empuk," ucap Christie. Secara teoritis, mendiamkan makanan ini semalaman juga akan mengeluarkan unsur lain dari dalam daging, yaitu besi, sehingga lebih mudah dicerna. Dokter Chris van Tulleken mengadakan sebuah penelitian untuk melihat perbandingan kadar indeks glikemik dalam pasta panas (baru dimasak) dan dipanaskan kembali
Ia menemukan bahwa pasta yang dipanaskan kembali akan berperan seperti serat makanan ketika diserap dalam usus. Kadar gula jadi meningkat setengah kali dari jumlah biasa. Hal ini kemungkinan bisa mengurangi kemungkinan peningkatan berat badan dan diabetes.
Pasta yang baru dimasak mengandung banyak karbohidrat. Karbohidrat ini akan diurai menjadi gula di dalam usus. Akibatnya gula darah akan meningkat, menambahkan aliran hormon insulin. Seiring waktu, fluktuasi ini akan berkontribusi terhadap kondisi seperti diabetes tipe 2," ujar Christie.
Mendinginkan dan memanaskannya kembali berarti membuat pasta jadi resisten terhadap enzim di dalam usus yang bertugas memecah karbohidrat.
"Ini adalah pati resisten yang memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga bisa mengendalikan jumlah gula darah dalam tubuh."