Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu tujuan Anda makan sehari-hari adalah untuk menambah energi menjaga kesehatan tubuh. Tak ada orang yang mau sakit setelah menyantap makanan.
Penyakit karena makanan bukan karena terlalu banyak konsumsi makanan yang berlemak saja. Namun dalam beberapa bahan makanan, mungkin saja terkandung berbagai bakteri atau kuman yang bisa menyebabkan penyakit. Ketika cara mengolah makanan tersebut tidak benar maka potensi risiko serangan penyakit akan sangat besar.
Misalnya saja, beberapa makanan mengandung bakteri
E.coli dan bakteri
Salmonella. Setiap tahunnya, banyak orang yang menderita sakit karena aktivitas dari bakteri ini dalam makanan yang disantap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun beberapa makanan yang diduga mengandung bakteri ini bukan berarti tak bisa disantap sama sekali. Anda tetap bisa aman menyantapnya dengan cara pengolahan yang tepat.
Berikut beberapa makanan yang berpotensi merusak kesehatan jika Anda tak mengolahnya dengan tepat.
Produk daging sapi seringkali dianggap jadi biang kerok penyebaran E.coli. E.coli adalah bakteri yang bisa menyebabkan diare, dan muntah. Dan yang paling parahnya adalah gagal ginjal sampai kematian.
Anda harus berhati-hati ketika mengolah daging sapi. Jangan hanya pentingkan empuknya daging tapi juga kematangan daging. Untuk menghindari menelan bakteri dalam daging sapi, masaklah daging ini dengan suhu minimal (dalam daging) 165 F atau sekitar 70 C. Ayam adalah sumber dari bakteri Salmonella. Bakteri ini bisa menimbulkan penyakit berupa demam, diare, kram perut bahkan sakit kepala. Bahkan faktanya, menurut peneliti, seringkali yang jadi masalah di salad adalah daging ayamnya dan bukan mayones yang tak segar.
Yang harus dipahami, bakteri berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar. Oleh karenanya ketika mengolah daging ayam beku jangan sekali-kali membiarkan mencair begitu saja di ruangan. Jangan cairkan daging unggas (atau daging lainnya) dalam air hangat atau di atas meja. Biarkan daging ini mencair di dalam kulkas. Pindahkan posisi daging dari freezer ke bagian kulkas di bawahnya. Seafood mengandung beberapa macam kuman. Selain Salmonella dan Campylobacter, beberapa jenis seafood juga menimbulkan risiko tambahan kontaminasi. Tiram dan kerang adalah salah satu seafood yang rentan terkontaminasi dengan bakteri Vibrios. Bakteri ini secara alami ada di perairan laut habitat hidup mereka.
Ketika terinfeksi bakteri ini, Anda bisa mengalami diare, kram perut, mual, muntah, demam dan menggigil.
Masaklah seafood dengan suhu minimal lebih dari 60 C. Namun jika Anda lebih suka makan seafood sebagai sashimi atau sushi maka ada baiknya jika Anda membeli dari penjual seafood yang sudah terjamin kebersihan dan kesehatannya dibanding membelinya di rak makanan diskon.
Ingat bagaimana pesan ibu saat dia melihat Anda mencolek adonan kue yang belum matang? Hal ini tentu ada alasannya. Adonan telur mentah merupakan penyebab dari 12 persen kasus bakteri Salmonella.
Jika Anda suka telur mentah maka pertimbangkanlah lagi. Akan lebih baik jika Anda memilih telur yang sudah dipasteurisasi sehingga meminimalisir kuman dalam telur. Setiap kali makan buah berkulit pertimbangkan lagi untuk mengupas kulitnya. Kulit buah memiliki banyak kuman dan bakteri yang bisa mengganggu kesehatan. Bahkan jika Anda tak makan kulit buahnya, Anda juga harus berhati-hati.
Tahun 2011, buah melon menyebabkan wabah besar bakteri Listeria. Laporan menunjukkan bahaya wabah ini menyebabkan gejala ringan sampai serius seperti mual, muntah, demam dan diare.
Bakteri ini bisa dengan mudah bersembunyi di sudut dan celah kulit buah. Peneliti menyarankan untuk mencuci dengan bersih semua buah dan sayuran. Untuk keamanan tambahan, kupas kulit kemudian balik talenan dan cuci pisau sebelum memotong daging buahnya.
Susu dan produk turunan lainnya mengambil tiga per empat infeksi Campylobacter yang menyebabkan kram perut, diare, demam. Bakteri ini bisa bertahan lama dalam susu mentah. Bakteri ini juga biasanya berada di dalam kandungan keju lunak.
Kurangi risiko tercemar bakteri dengan cara menjaga makanan tetap dingin.