Jakarta, CNN Indonesia -- Olahraga memang penting untuk keseluruhan kesehatan yang baik. Namun jika Anda ingin menurunkan berat badan, mengurangi porsi makan adalah cara yang lebih tepat, demikian para ahli mengatakan.
“Olahraga memang penting bagi tiap orang untuk memperbaiki metabolisme, sekaligus menyehatkan jantung dan menekan risiko diabetes. Namun olahraga saja tidak efektif untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan,” kata Dr. Samuel Klein, ahli nutrisi dan direktur di Center for Human Nutrition, Washington University School of Medicine kepada Today.
“Diet adalah kunci untuk menurunkan berat badan—makan lebih sedikit kalori.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet versus olahraga memang telah lama menjadi perdebatan sejak muncul tulisan di British Journal of Sport Medicine awal tahun ini yang menyebut: aktivitas fisik tak bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
“Anda tak bisa mengabaikan diet yang buruk,” kata para peneliti tersebut. “Banyak yang salah menduga bahwa obesitas adalah perkara kurangnya aktivitas fisik.”
Berikut beberapa alasan mengapa olahraga saja tidak cukup untuk membuat Anda berhasil menurunkan berat badan.
Saat Anda berolahraga, mungkin rasanya Anda telah mengeluarkan banyak sekali tenaga. Tapi perasaan dan kenyataan sering berbeda.
“Perlu lima menit untuk makan 500 kalori, tapi perlu dua jam olahraga kadar moderat untuk membakarnya,” kata Madelyn Fernstrom, editor nutrisi dan kesehatan Today.
Katakanlah Anda berjalan kaki selama 30 menit dan berat badan 70,3 kilogram. Anda mungkin bisa membakar 150 kalori dan itu sama nilainya dengan separuh kue bagel tawar.
“Jika Anda ingin menghilangkan 300 kalori per hari, Anda bisa memotong 56 gram kripik kentang yang Anda makan atau lari sepanjang 4,8 kilometer tiap hari,” kata Klein.
Menurut Klein menjalani aktivitas fisik jangka panjang seperti itu akan sangat sulit untuk dicapai,” katanya. ”Lebih sulit melakukan itu daripada sekadar mengurangi asupan makanan.”
Klein berharap bahwa ada lebih banyak pengumuman di gym yang menunjukkan berapa tingkat aktivitas fisik yang diperlukan untuk membakar sejumlah kalori yang dikandung dalam makanan tertentu. "Olahraga memang baik untuk membakar kalori, tapi juga akan membuat yang bersangkutan akan merasa lebih lapar," kata Christopher Ochner, kata asisten profesor bidang psikiatri dan kesehatan remaja di Icahn School of Medicine Rumah Sakit Mount Sinai, New York.
Orang kadang tidak menyadari, tapi mereka akhirnya makan dengan jumlah yang sama besarnya dengan yang mereka bakar saat olahraga. Fenomena ini disebut "kompensasi kalori," demikian Ochner menjelaskan.
“Kita seperti membalas kalori yang telah kita buang selama berolahraga,” katanya. “Jika saya berolahraga keras, maka saya tahu keesokan harinya saya akan merasa lapar.”
Ochner mengatakan sebaiknya orang yang berdiet mendahulukan dietnya dan tidak meningkatkan kadar olahraga mereka setidaknya selama sebulan atau dua bulan dulu. Ini untuk membuat tubuh mereka beradaptasi dan terbiasa dengan program penurunan berat badan itu. Anda mungkin merasa aman menikmati smoothie manis setelah berhasil mengikuti kelas yoga. Atau setelah latihan kekuatan otot selama satu jam, Anda merasa tak masalah menikmati satu piring pasta.
Jika tujuan Anda adalah untuk menurunkan berat badan, pemikiran semacam itu akan menghancurkan usaha Anda. “Jika menghadiahi diri sendiri berarti adalah makan … itu akan sangat kontradiktif dengan manfaat olahraga untuk menurunkan berat badan,” kata Klein.
Setelah pulang dari gym, besar kemungkinan Anda akan punya perasaan Anda telah menyelesaikan "tugas" di hari itu sehingga Anda jadi malas untuk bergerak lebih banyak. Mungkin Anda jadi lebih memilih ekskalator dibanding tangga, mengendarai mobil ke toko terdekat dibanding berjalan.
Semua itu akan membuat Anda jadi relatif kurang aktif, dibanding saat Anda belum berolahraga secara rutin.
“Ini adalah soal keseimbangan energi selama 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam sepekan. Jika Anda berolahraga secara agresif selama satu jam dan kemudian menikmati waktu tanpa aktivitas fisik selama 23 jam itu akan mengembalikan kalori yang telah terbuang karena olahraga,” kata Klein.
Di merujuk pada penelitian yang menyebut orang dewasa yang berlatih selama satu jam tiap hari tidak benar-benar mengubah total energi harian mereka yang mestinya dibuang.