10 Penyakit Berjuluk 'Silent Killer' yang Patut Diwaspadai

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 20:15 WIB
'Silent killer' didefinisikan sebagai penyakit yang tak memicu gejala atau indikasi yang terlihat kentara.
Ilustrasi. 'Silent killer' didefinisikan sebagai penyakit yang tak memicu gejala atau indikasi yang terlihat kentara. (iStockphoto/MIND_AND_I)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada Senin (14/6) legenda bulutangkis Markis Kido meninggal saat bermain bulutangkis di Tangerang, Banten. Kematian mendadak seseorang kerap dikaitkan dengan silent killer disease atau penyakit yang membunuh dalam senyap.

Apa itu 'silent killer'? Dan penyakit apa saja yang termasuk 'silent killer'?

Dalam Collins Dictionary, 'silent killer' diartikan sebagai penyakit yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa Anda ketahui, ada penyakit-penyakit yang diam-diam siap menggerogoti tubuh tanpa menimbulkan gejala berarti. Jika tidak diwaspadai, penyakit-penyakit ini bisa menimbulkan situasi serius bahkan fatal.

Berikut beberapa penyakit yang termasuk ke dalam 'silent killer'.

1. Hipertensi

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi jadi faktor risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A Damay menyebut, hipertensi berisiko mengakibatkan serangan jantung, aorta diseksi, dan stroke pendarahan. Semuanya menyebabkan kematian mendadak.

Berdasar data Riskesdas 2018, sekitar 34 persen orang Indonesia memiliki hipertensi. Dari sekian banyak penderita hipertensi, 32 persen tidak rutin minum obat. Padahal, obat berfungsi mengontrol tekanan darah.

"Lebih dari 50 persen penderita tidak minum obat dengan alasan mereka merasa sehat. Hal ini membuat hipertensi menjadi pembunuh senyap atau silent killer," ujar Vito pada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (15/6).

2. Kanker Kulit

Kanker bisa menyerang semua organ tubuh, termasuk kulit. Kanker kulit timbul saat terjadi pertumbuhan sel kulit secara tidak normal. Kebanyakan kasus kanker kulit terjadi akibat paparan sinar matahari berlebihan.

Mengutip laman Mayo Clinic, ada empat tipe kanker kulit, yakni karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan kanker kulit non-melanoma.

ilustrasi kanker leukemiaKanker kulit melanomi memiliki gejala yang kerap tidak disadari. (iStockphoto/Pornpak Khunatorn)

Dari beberapa tipe kanker kulit, melanoma memiliki gejala yang kerap tidak disadari. Dalam beberapa kasus, melanoma timbul berawal dari tahi lalat. Karena dianggap sebagai tahi lalat biasa, tidak ada tindak lanjut sehingga semakin lama membesar dan merusak jaringan sekitarnya.

3. Diabetes

Setahun terakhir, diabetes mendapat sorotan berkaitan dengan Covid-19. Penyakit ini jadi salah satu penyakit komorbid yang bisa memperparah kondisi orang yang terinfeksi virus corona.

"Diabetes ini penyakit progresif dan kronis. Kesadarannya harus tetap dikumandangkan. Saat ini, penderita diabetes bukan makin sedikit, tapi makin banyak," ujar ahli penyakit dalam, dr Sidartawan Soegondo, beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan, diabetes juga jadi pintu masuk untuk penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke, neuropati, juga ketoasidosis diabetik yang bisa mengancam nyawa.

10 Penyakit Berjuluk 'Silent Killer' yang Patut Diwaspadai

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER