Jakarta, CNN Indonesia --
Desa Gongjin telah dikenal sebagai lokasi serial drama Hometown Cha-Cha-Cha, yang sukses meraih prestasi sebagai salah satu drama tv kabel dengan rating tertinggi dalam sejarah.
Gongjin memang desa fiksi, karena syuting aslinya dilakukan di kota pesisir Pohang.
Sejak selesai tayang, banyak netizen yang mengunggah cuplikan foto dan video saat mereka berada di Pohang, seakan ingin napak tilas kehidupan Chief Hong (Kim Seon-ho) dan Yoon Hye-jin (Shin Min-a).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kisahnya, Desa Gongjin ialah kota nelayan. Warganya kebanyakan lansia yang sudah pensiun dan keluarga yang memiliki anak kecil.
Walau jauh dari gemerlap kota seperti yang terlihat di Seoul, kehidupan di sana tetap berjalan harmonis, karena mereka tinggal di tengah alam yang indah. Ada banyak pantai dan bukit yang bisa dikunjungi.
Selain Pohang, desa-desa nelayan seperti Gongjin ada banyak tersebar di Korea Selatan.
Wisatawan domestik sendiri sering datang, terutama yang ingin wisata healing, baik untuk pelesir harian atau sampai bermalam.
Jika ingin bermalam, ada beragam penginapan berpemandangan tepi laut yang bisa diinapi.
Mulai dari yang sederhana seperti yang sering disebut minbak atau menetap dengan warga sekitar, sampai ke tipe akomodasi modern seperti pension.
Berikut lima desa tepi laut mirip Gongjin yang bisa dikunjungi di Korea Selatan:
1. Dongpirang Mural Village
Apabila di Seoul pernah ada "mural village (desa mural)" Ihwa-dong, di daerah bernama Tongyeong masih terdapat sebuah pedesaan bertatapan dengan pemandangan tepi laut serta Pelabuhan Gangguan yang bernama Dongpingrang Mural Vilage.
Sama seperti mural village kebanyakan, gang-gang yang berisikan mural warna-warni bisa ditemukan di pelosok daerah ini bermula dari usaha revitalisasi desa yang vitalnya mulai sekarat.
Desa ini juga merupakan tempat pengambilan drakor Padam-Padam yang dibintangi Jung Woo-sung, Ha Ji-Min, dan Kim Bum (2011), serta drakor The Innocent Man yang dibintangi Song Joong-Ki, Moon Chae-Won, dan Park Si-Yeon (2012).
Lokasi: 6-18 Dongpirang 1-gil, Tongyeong-si, Gyeongsangnam-do
 Dojangpo Fishing Village. (iStockphoto/AaronChoi) |
2. Dojangpo Fishing Village
Hamparan bukit hijau yang eksotis dari desa nelayan ini tidak hanya menawarkan pemandangan indah dan kehidupan nelayan tradisional.
Kawasan ini juga menyuguhkan beragam objek wisata alam lainnya, karena berdekatan dengan Windy Hill, Geoje Haegeumgang Island (pulau batu) dan Hakdong Mongdol Beach (pantai batu kerikil hitam).
Lokasi: 24-1, Dojangpo 2-gil, Geoje-si, Gyeongsangnam-do
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
3. Waemok Village
Di banyak negara, termasuk Indonesia, acara pergantian tahun lekat dengan pesta akhir tahun yang diselenggarakan pada malam tanggal 31 Desember sampai tengah malam dengan menghitung mundur menjelang tahun yang baru.
Berbeda halnya, mayoritas orang-orang Korea Selatan lebih banyak merayakannya dengan menyambut fajar di awal tahun yang baru sambil melantunkan doa dan pengharapan untuk tahun yang baru.
Waemok Village, yang menjadi rumah untuk patung-patung besar di dekat pantainya ini terkenal dengan pemandangan pasang-surut laut dan tempat menyaksikan terbitnya matahari yang indah.
Tak heran, Waemok Village masuk dalam urutan tiga besar tempat paling indah untuk menyaksikan matahari terbit.
Sebelum pandemi virus corona, ada sekitar 100 ribu orang yang datang ke sini setiap acara tutup tahun tersebut.
Lokasi: Waemok-gil, Dangjin-si, Chingcheongnam-do
4. Abai Village
Abai Village adalah sebuah perkampungan yang naik daun, karena menjadi lokasi syuting drama Korea klasik Autumn in My Heart (2000) yang diperankan oleh artis-artis ternama, seperti Song Hye-Kyo, Song Seung-Hun serta Won Bin.
Terletak di tengah-tengah Sokcho, daerah wisata terkenal di pesisir barat Korea Selatan, Abai Village juga memiliki nilai sejarah, di mana tempat ini menjadi tempat tinggal pengungsi jaman Perang Korea yang kebanyakan berasal dari Provinsi Hamgyeong-do, Korea Utara.
Desa Abai, atau berdasarkan dialek Hamyeong-do berarti kakek yang ramah, banyak didatangi wisatawan yang ingin mencicipi beraneka ragam makanan khas Korea Utara.
Lokasi: 122-1, Cheongho-ro, Sokcho-si, Gangwond-do
[Gambas:Instagram]
5. Galdu Village (Ttangkkeut Village)
Ttangkkeut berarti harafiah ujung negeri atau Bumi.
Seperti nama alias ttangkkeut village, Galdu Village terletak di daerah paling ujung dari semenanjung Korea.
Di sinilah letak di mana Baekdusan lahir. Gunung Baekdusan adalah gunung keramat bagi kedua belah Korea, karena diyakini sebagai tempat kelahiran pendiri kerajaan Korea pertama: Dangun.
Di puncak dari bukit Sajabong terdapat sebuah observatorium setinggi 38 meter, di mana pemandangan Gunung Dalmasan di bagian utara serta kepulauan di bagian selatan dapat terlihat jelas tanpa terhalang apapun.
Bahkan dari observatorium ini, Gunung Hallsan di Pulau Jeju dapat terlihat jelas saat hari yang cerah. Ttangkkeut Village juga menjadi salah satu tempat favorit untuk menyaksikan terbitnya fajar di awal tahun baru.
Lokasi: 82, ttangkkeunmaeul-gil, Haenam-gun, Jeollanam-do