Jakarta, CNN Indonesia --
Taylor Swift merilis album baru folklore sebagai kejutan di tengah pandemi Covid-19, pada Jumat (24/7) lalu, kurang dari 24 jam sejak mengumumkannya pertama kali.
Album ini menjadi eksplorasi baru musik Swift ke genre alternative, setelah menjajal country dan pop. Penyanyi berusia 30 tahun itu menggambarkan bahwa album ini berisi kesedihan dan pelarian dari kenyataan.
"Seperti sebuah album foto yang penuh dengan makna, dan semua kisah di balik makna itu," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Swift mengungkapkan bahwa album ini terwujud berkat imajinasi liarnya selama masa karantina pandemi Covid-19.
"Menulis adalah cara saya melarikan diri ke dalam fantasi, sejarah, dan ingatan. Saya menceritakan kisah-kisah ini dengan kemampuan terbaik saya dengan seluruh cinta, keajaiban, dan imajinasi yang layak didapatkan. Sekarang, terserah kalian untuk meneruskannya," ungkapnya.
Ia juga mengungkap bahwa album ini memiliki tiga lagu yang menjadi rangkuman kisah cinta segitiga remaja yang masing-masing diyakini oleh penggemar bernama Betty, James, dan Inez.
"Tiga lagu ini mengeksplorasi cinta segitiga dari semua perspektif tiga orang tersebut," katanya.
Di album ini, Swift berkolaborasi dengan Aaron Dessner, Bon Iver, Jack Antonoff, serta William Bowery, diduga menjadi nama samaran dari sosok yang belum diketahui.
Berikut makna dari 16 lagu Swift di album folklore.
the 1
Lewat lagu pembuka di album ini, Swift coba merefleksikan tentang kehilangan cinta dari orang yang sudah dianggap sebagai belahan jiwa di hidupnya. Ia juga mempertanyakan kalau saja situasi berbeda, apakah mereka masih bersama.
[Gambas:Youtube]
cardigan
Swift mengatakan ke penggemar bahwa single pertama dari album ini mengisahkan tentang kehilangan cinta. Namun, lagu cardigan lebih mengeksplorasi soal cinta di masa muda yang sering kali sulit dilupakan.
Para penggemar yakin bahwa cardigan merupakan pembuka sekaligus salah satu dari lagu yang mengisahkan cinta segitiga yang dimaksud oleh Swift. Para penggemar yakin, lagu ini mewakili dari sudut pandang Betty.
[Gambas:Youtube]
the last great american dynasty
Dalam lagu ini Swift bercerita tentang pemilik lama kediamannya di Watch Hill, Rhode Island, yakni komposer Rebekah Harkness, yang meninggal pada 1982.
Dia bernyanyi seperti sedang menceritakan kembali kisah-kisah yang ia tahu dan dengar tentang hidup Harkness.
[Gambas:Youtube]
exile (featuring Bon Iver)
Exile menjadi lagu dengan lirik paling kuat dan memilukan, yang disampaikan secara indah oleh Swift dan grup indie folk Bon Iver.
Lagu ini menggambarkan percakapan dua manusia yang pernah menjadi sepasang kekasih namun masih ada masalah di antara mereka.
Justin Vernon, pentolan dari Bon Iver yang juga ikut menulis lagu ini menyebut exile menggambarkan perasaan kebingungan akan mantan kekasih yang cepat 'move on'.
Sementara itu, Swift menuliskan perasaan pasangan perempuan yang memberikan tanda bahwa hubungan mereka tak lagi bisa berjalan.
Bagi sebagian penggemar, exile mengingatkan mereka akan duet Swift dengan Gary Lightbody dalam The Last Time di album Red (2012).
Kedua lagu itu memiliki kesamaan, masalah hubungan dalam dua sudut pandang, dan perbedaan yang diwakili oleh karakter vokal yang saling berbeda.
Lagu ini ditulis juga oleh sosok misterius William Bowery yang diyakini penggemar sebagai nama samaran dari Joe Alwyn, kekasih Taylor Swift.
[Gambas:Youtube]
Makna lagu dalam album folklore Taylor Swift berlanjut ke halaman selanjutnya..
my tears ricochet
Seperti album-album sebelumnya, track 5 bagi Swift merupakan angka keramat untuk menaruh lagu sendu paling emosional.
Untuk di album ini, Swift memilih "my tears ricochet," lagu yang pertama ia tulis. Lagu ini sendiri mengisahkan perpisahan seseorang dari hubungan yang terkesan toksik.
Meski begitu, penggemar lebih banyak mengaitkan nuansa duka dalam lagu ini sebagai gambaran masalah Swift dengan Scott Borchetta, pemilik Big Machine Records.
Keduanya sempat berkonflik ketika Borchetta menjual label sekaligus enam master album Swift sebelumnya kepada Scoote Braun, sosok yang diyakini Swift dalang dari perundungan yang ia alami selama ini.
[Gambas:Youtube]
mirrorball
Lagu keenam dalam folklore ini menggambarkan dirinya sebagai lampu disko. Ia menyebut dalam lagu ini bahwa terkadang ia melihat dirinya sebagai cerminan karakter dari sekelilingnya.
[Gambas:Youtube]
seven
Lagu ketujuh ini menggambarkan kehidupan salah satu sahabat masa kecil Swift yang tampak tak bahagia di rumahnya sendiri, dan mengalami trauma karenanya.
Lagu ini memiliki tema yang sama dengan lagu It's Nice to Have A Friend dalam album Lover (2019). Lewat lagu itu, Swift mengisahkan teman masa kecil yang tumbuh bersama dan kemudian menikah.
[Gambas:Youtube]
august
Lewat lagu august, Swift mencoba untuk mengeksplorasi ide kehilangan seseorang yang sejak awal sebenarnya bukan milik dia.
Lagu ini juga diyakini penggemar menjadi bagian kedua dari kisah cinta segitiga remaja yang tersimpan dalam album folklore, setelah cardigan. Namun lagu ini disebut memiliki sudut pandang dari sosok Inez.
Dalam lagu ini, para penggemar menilai, Inez merasakan kehilangan James walaupun ia dan pria itu hanya memiliki asmara singkat namun perasaannya bertepuk sebelah tangan.
[Gambas:Youtube]
this is me trying
Lagu ini menggambarkan upaya Swift dalam memperbaiki kesalahan dan kegagalannya menjalin hubungan dengan seseorang. Lagu ini juga memiliki tema senada dengan Afterglow dalam album Lover.
[Gambas:Youtube]
illicit affairs
Dalam lagu ini, Swift membahas terkait perselingkuhan. Ia pernah membahas tema tersebut dalam Should've Said No dalam album debutnya pada 2006.
[Gambas:Youtube]
invisible string
Lagu invisible string dibuat Swift dengan mengambil konsep mitos terkait "benang merah jodoh" yang ada dalam kepercayaan masyarakat Jepang.
Sebagian pihak meyakini bahwa lagu ini bercerita tentang Joe Alwyn kala Swift menyinggung soal peringatan tiga tahun hari jadi mereka. Swift dan Alwyn pertama kali terlihat bersama pada akhir 2016 di sebuah bar.
Dalam lagu ini, Swift juga mengisyaratkan tentang langkah baru dalam hubungan mereka.
Meski begitu, sebagian penggemar lainnya menduga bahwa Swift menyinggung mantannya, Joe Jonas pada salah satu bait lirik lagu ini.
"Cold was the steel of my axe to grind/For the boys who broke my heart/Now I send their babies presents," lantun Swift merujuk pada Joe dan istrinya, Sophie Turner yang sedang menanti kelahiran anak pertama mereka.
[Gambas:Youtube]
Makna lagu dalam album folklore Taylor Swift berlanjut ke halaman selanjutnya..
mad woman
Taylor Swift kembali mengungkit masalah hak kepemilikan atas master enam album lamanya yang sempat menjadi polemik dengan Scott Borchetta dan Scooter Braun.
Lewat lagu ini, ia seperti mencoba mengeluarkan amarahnya akan hal itu.
Bukan hanya itu, sebagian penggemar meyakini Swift juga menyinggung perseteruannya dengan Kanye West dan Kim Kardashian.
[Gambas:Youtube]
epiphany
Dalam deskripsi lagu yang ia unggah di Instagram, Swift mengungkap bahwa ia mencoba menulis dari sudut pandang berbeda, termasuk orang-orang yang belum pernah dia temui, orang-orang yang dia harap tidak pernah dia temui dan orang-orang yang dikenalnya.
Dalam lagu itu, Swift menyebutkan kisah tentang kakeknya, Dean, yang mendarat di Guadalcanal pada 1942.
"Keep your helmet, keep your life, son/Just a flesh wound, here's your rifle/Crawling up the beaches now."
[Gambas:Youtube]
betty
Dalam lagu ini, Swift bernyanyi dari perspektif cerita karakter bernama James yang menjelaskan kepada Betty tentang rumor didengar dari Inez.
"You heard the rumors from Inez/You can't believe a word she says/Most times, but this time it was true/The worst thing that I ever did/Was what I did to you," lantunnya.
Sebagian pihak menilai lagu ini memiliki nuansa yang feminis, menggambarkan James sebagai seorang laki-laki yang tak bisa mengakui kesalahannya sementara Betty telah berkembang dan menyadari nilai dirinya sendiri.
Lagu betty ini sempat ramai menjadi perbincangan karena Swift diduga meminjam nama anak-anak Blake Lively dan Ryan Reynolds.
Dia bahkan disebut membocorkan nama anak ketiga mereka, yang masih dirahasiakan sejak lahir awal tahun lalu.
[Gambas:Youtube]
peace
Lagu peace menggambarkan kematangan dan pandangan asmara dari Taylor Swift yang kini telah berganti dengan nada yang lebih damai.
[Gambas:Youtube]
hoax
Lagu hoax merupakan penutup dari album folklore Taylor Swift yang mengisahkan perjuangan Swift bertahan dalam hubungan yang toksik. Meski ia putus asa, Taylor tak bisa melepaskan hubungan itu.
[Gambas:Youtube]