PAWAI DAMAI PARIS

Pemimpin Negara yang Hadir di Pawai Paris Dikritik

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 15:36 WIB
Sejumlah pemimpin negara yang ikut pawai Paris dikritik karena mereka sendiri mengekang kebebasan pers di negara masing-masing.
(Flickr/Platforma Obywatelska RP)
Petugas pengadilan dan intel Polandia pernah menggerebek kantor pusat majalah mingguan Wporst di Warsawa pada 18 Juni 2014 lalu untuk mengamankan sebuah rekaman wawancara yang diyakini menghina seorang pejabat dari partai yang tengah berkuasa.

Seperti ditulis dalam situs resmi Reporters Without Borders, Wprost menyebabkan politik Polandia bergejolak setelah pada tanggal 15 Juni lalu menerbitkan rincian dari serangkaian percakapan antara politisi yang telah diam-diam direkam di sebuah restoran elit di Warsawa.

Rekaman pertama yang diterbitkan adalah percakapan antara Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Bank Sentral Polandia, yang berjanji untuk mendukung pemerintah terkait kebijakan anggaran dan strategi pemilihan umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, belum jelas siapa yang merekam percakapan tersebut, namun pengadilan Warsawa yang menyelidiki pemilik restoran karena dicurigai melakukan rekaman secara ilegal.

Namun, penyelidikan tersebut kemudian mengarah kepada Wporst yang menerbitkan rekaman tersebut. Awak media tak mau memberikan rekaman, dengan mengutip bahwa media memiliki kebebasan untuk melindungi nara sumbernya. Hingga saat ini, rekaman video tersebut tidak ditemukan, dan akhirnya polisi menyerah dan keluar dari gedung.

Duta Besar Arab Saudi untuk Perancis, Mohammed bin Ismail Al-Sheikh

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 ... 5 6 7 8
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER