Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat RI mengimbau Presiden Joko Widodo untuk memilih sosok Jaksa Agung yang bisa melakukan terobosan hukum, sebab selama ini proses penegakan hukum terkesan tidak terbuka dan kurang transparan kepada publik.
"Selama ini banyak kasus hukum mandek, hilang, dan tidak terbuka prosesnya. Bisa tidak Jaksa Agung ke depannya melakukan langkah-langkah terobosan?" kata
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (4/11).
Sampai hari ini, Presiden Jokowi belum juga mengumumkan nama Jaksa Agung baru yang akan menggantikan Basrief Arief. Jokowi tampak enggan untuk tergesa-gesa dalam memilih Jaksa Agung. Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta banyak masukan dari berbagai kalangan untuk melengkapi semua informasi yang dibutuhkan, hal sama yang dilakukan saat ia memilih nama menteri-menterinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan beberapa nama sudah masuk ke dalam bursa calon Jaksa Agung. Sementara Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyebutkan lima nama sedang dipertimbangkan Presiden Jokowi. Nama-nama itu berasal dari internal Kejaksaan Agung dan partai politik, yakni Mas Achmad Santosa, M. Yusuf, Hamid Awaluddin, Andhi Nirwanto, dan Widyo Pramono.
Desmond mengatakan tidak mudah untuk mencari Jaksa Agung ideal saat ini, terlebih untuk memilih persona yang tegas menolak memainkan perkara seperti yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kita bisa lihat sekarang, kinerja pimpinan KPK dan Jaksa Agung seperti apa. KPK tentu lebih beres penegakan hukumnya dari Kejaksaan Agung," kata Desmond. KPK sendiri dibentuk untuk memperkuat Kejaksaan Agung akibat kinerja Kejaksaan yang selalu dipertanyakan masyarakat. Banyak kasus di Kejaksaan tidak jelas proses hukumnya.
Desmond lantas mencontohkan kinerja Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang dinilai ideal sebagai penegak hukum di Indonesia. Bambang, kata politikus Gerindra itu, bisa bersikap tegas dan nonkonformis atas kongkalikong perkara hukum. "Kalau Kejagung butuh sosok seperti itu, jadikan saja (Bambang sebagai Jaksa Agung)," kata dia.
Saat ini, menurut Desmond, kinerja Kejaksaan Agung diragukan berbagai pihak, termasuk DPR. Kerja Jaksa Agung selama ini juga sebatas pada rutinitas yang monoton. Belum ada terobosan hukum yang dikeluarkan Jaksa Agung di era Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kejaksaan mestinya bisa tahu diri. Semangat penegakan hukum dipertanyakan terus. Moralitas Kejagung juga rendah," kata dia.
Ditanya mengenai pendapatnya atas beberapa kandidat Jaksa Agung, Desmond mengatakan beberapa nama ada yang pernah terkena kasus hukum, seperti Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Andhi Nirwanto. Sementara M. Prasetyo yang diusulkan NasDem kental dengan unsur politik yang bisa membuatnya menjadi nonobjektif.
"Bagi saya sosok Jaksa Agung yang paling ideal selama ini adalah Baharuddin Lopa. Kapasitas Jaksa Agung mesti bisa seperti Lopa," kata Desmond.
Baca:
Nama Jaksa Agung Bisa Keluar Pekan Ini